Sikka, Gatra.com - Sesuai rencana, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2 Februari 2021 mendatang. Kunjungan kerja ini untuk meresmikan Bendungan Napun Gete di Desa Ilin Medo, Kecamatan Waiblama.
Persiapan di Bandara Frans Seda, Maumere telah dilakukan. Pesawat Hercules yang membawa sebuah mobil protokol Kepresidenan dan beberapa unit motor voreider istana juga sudah mendarat di Bandara Frans Seda Maumere, Sabtu, 30 Januari 2021 sekitar pukul 12.00 Wita sebagai tanda persiapan penjemputan Presiden.
Namun, beberapa sumber, di antaranya Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira, menyampaikan bahwa kunjungan kerja Jokowi ke Maumere, Flores, NTT, ini ditunda.
“Informasi sementara Presiden batal melakukan kunjungan ke Maumere. Namun saya belum mengetahui secara pasti alasan pembatalan kunjungan Presiden ke Kabupaten Sikka ini. Mungkin ada acara lain pada hari yang sama yang lebih mendesak,” kata Andreas yang juga putra asal Sikka ini pada Sabtu (30/1).
Batalnya kunjungan kerja Presiden Jokowi ini juga dibenarkan Dandim 1603 Sikka, Letkol Inf. M. Sulendra. “Iya benar," ungkapnya.
Sulendra mengaku baru menerima informasi dari protokol istana bahwa Jokowi menunda kunjungan kerja ke Sikka. "Kepastian waktu belum pasti. Saya akan terus monitor perkembangan informasi selanjutnya,” katanya.
Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Sikka, Very Awales, juga membenarkan tentang penundaan kunjungan kerja Presiden ke Sikka.
“Iya sesuai informasi yang kami terima, Bapak Presiden menunda kinjungan kerja ke Kabupaten Sikka untuk meresmikan Bendungan Napun Gete. Kami hanya diberitahu bahwa nantinya akan ada informasi lanjutan,” kata Very.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT, Maksi Nenabu, belum merespons konfirmasi yang dilakukan Gatra.com melalui sambungan telepon.
Seperti diberitakan Gatra.com sebelumnya, pembangunan Bendungan Napung Gete ini adalah bagian dari perhatian khusus Presiden yang menginginkan minimal tujuh bendungan untuk masyarakat NTT.
“Bapak Presiden mengatakan bahwa dengan pembangunan bendungan ini tentunya akan membantu pemerintah provinsi dalam mendorong perubahan di bidang pertanian masyarakat NTT," kata Basuki Hadimuljono saat meninjau Bendungan Napun Gete, 5 Agustus 2020 lalu.
Lebih lanjut Basoeki juga mengatakan, kapasitas Bendungan Napung Gete mencapai 11 juta meter kubik air ini menelan anggaran Rp800 miliar, yang hampir sama dengan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang.
“Saya harap dengan anggaran lebih dari Rp800 miliar di sini mudah-mudahan pembangunannya dapat diselesaikan cepat untuk digunakan bagi masyarakat,” katanya.