Jakarta, Gatra.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, memang memiliki konsern tersendiri pada pendidikan vokasi. Hal itu pun yang tertuang dalam visi misi Presiden, yang ingin terjadinya peningkatan kualitas Sumberdaya Manusia (SDM).
Menhub Budi menyebut, dalam peningkatan SDM tersebut, secara khusus Presiden memandang bahwa pendidikan vokasi dan sarja terapan merupakan sebuah solusi peningkatan SDM di masa kini dan masa depan. Hal itu diimplementasikan dalam sebuah strategi bagaimana kedepan, Sekolah vokasi menjadi sebuah pilihan utama para pelajar kedepan dalam melanjutkan studinya.
"Kita melihat bahwa keinginan kita dalam membuat Indonesia memiliki daya saing, maka kita harus mengembangkan pendidikan vokasi. Karena berdasarkan data survey, keterampilan vokasi saat ini masih belum sesuau sengab kebutuhan pasar tenaga kerja," kata Menhub Budi dalam sebuah diskusi Daring, Sabtu (30/1).
Oleh karenanya, dalam strategi kedepan Menhub menilai harus ada kesesuaian kurikulum pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Jangan sampai, para lulusan pendidikan vokasi nantinya tidak siap untuk melaksanakan pekrrjaan-pekerjaan yang sifatnya aplikatif di lapangan.
"Sekali lagi, kita memang harus membuat suatu format yang baik, dalam meningkatkan sekolah dan sekaligus mengamati apa yang dibutuhkan industri. Jadi, link and match antar keduanya bisa bermanfaat untuk masyarakat kedepan," tandasnya.
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto pun memastikan bahwa Link and Match, juga menjadi upaya prioritas Vokasi dalam melakukan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Kerja (DUDI).Di sampaikan Wikan, kedepan kemitraan dengan DUDI menjadi sebuah kunci yang tak bisa terelakan.
"Jadi, kita sudah skema 8 plus 1 prioritas yang link and match, yang kesemuanya membutuhkan sebuah integrasi yang baik antara DUDI dan vokasi. Jadi, menikahkan Vokasi dan Industri ini yang akan kami kerjakan," pungkas Wikan.