
Karanganyar, Gatra.com- Virus berbagi sedekah perlahan namun pasti, menyebar ke berbagai kalangan. Mereka yang memiliki rezeki berlebih, membagikannya ke kaum duafa hingga ke pekerja jalanan. Bentuknya berbagai macam, mulai nasi sampai kudapan.
Pembagian bingkisan makanan itu jamak terlihat di taman kota dan tepi jalan protokol pada hari Jumat. Para dermawan mengeluarkan sedekahnya dari dalam mobilnya dalam bentuk makanan kemasan kardus dan plastik. Mereka yang hanya duduk-duduk santai dapat jatah. Dari beberapa dermawan, satu penerima bisa mendapat dobel jatah.
Salah satu dermawan yang rutin membagikan nasi bungkus di Jumat Berkah adalah Gerakan Aspirasi Muda Lawu (Gardal). Para sukarelawan komunitas ini mengumpulkan donasi dari para anggotanya. Tidak dibatasi besaran iuran, mulai Rp10 ribu hingga ratusan ribu rupiah. Hasil pengumpulannya dibelikan bahan makanan lalu dimasak sendiri. Mereka menyiapkannya sejak pagi agar siap dibagikan sebelum tengah hari. Sasaran pembagian dari wilayah kota sampai pedesaan di Matesih.
"Hari ini terkumpul 200 bungkus. Teman-teman ikut membagikan. Dibagi ke abang Gojek, pemulung, abang jukir, peminta minta dan siapapun yang membutuhkan," kata Koordinator Jumat Berkah gardal, Wahyanti.
Belum sampai satu jam, muatannya sudah habis terdistribusi. Senyum lega tersungging di wajah para sukarelawan itu, karena amanatnya berhasil tersampaikan.
Komandan Gardal Ananda Novel mengatakan berbagi di hari Jumat oleh komunitasnya sudah berlangsung setahun ini. Untuk memudahkan distribusi, ia membeli mobil khusus operasional Jumat Berkah.
"Menularkan virus berbagi itu tidak rugi. Semakin banyak dermawan yang ikut melakukan aksi sosial ini, makin menunjukkan banyak masyarakat masih peduli terhadap sesama," katanya.
Kepedulian terhadap sesama, lanjut dia, tak boleh tergerus meski semua berada di masa sulit. Tak bisa dipungkiri, pandemi Covid-19 yang belum berkesudahan kian menggerus perekonomian di Karanganyar. Pasar tumpah yang biasanya diandalkan mendongkrak penghasilan kaum marginal, ternyata dilarang beroperasi selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Gardal tak hanya membagikan nasi bungkus saja. Jika hasil pengumpulan donasinya berlebih, sebagian dibelikan paket sembako yang kemudian diserahkan ke panti asuhan. "Anggota kami mencapai ratusan orang di Karanganyar. 95 persen sumber donasi dari para anggota," katanya.