Semarang, Gatra.com - Rumah Sakit Umum Banyumanik 2, memberlakukan jalur evakuasi pasien Covid-19 secara terpisah dari jalur evakuasi pasien umum, untuk mencegah dan menghindari penularan Covid-19 di lingkungan rumah sakit.
Dirut RSU Banyumanik 2, drg Endang Nuriyati mengatakan, pendemi Covid-19 yang sampai saat ini masih berlangsung harus disikapi dengan terus meningkatkan kewaspadaan.
Belum ditemukannya obat, memaksa setiap orang untuk menghindar dengan meminimalisasi kontak langsung maupun tidak langsung terlebih dengan pasien Covid-19. "Kontak langsung dengan pasien beresiko terpapar virus, maka pemisahan untuk menjaga jarak pun dilakukan," katanya, Jum'at (29/1).
Dia menjelaskan, guna menghindari resiko penyebaran virus antar pasien, rumah sakit yang berada di Jalan Perintis Kemederkaan ini membedakan lift antara pasien umum dengan pasien covid.
"Jalur khusus dan ruang perawatan khusus dibuat karena kota Semarang, masih kekurangan ruang perawatan dan ruang UGD untuk pasien covid," imbuhnya.
Ia menambahkan, tidak saja antar pasien, tapi ruang tunggu yang berada di bangsal Anyelir yang merupakan bangsal khusus perawatan pasien covid dibuat terpisah.
Di Rumah sakit Banyumanik 2 yang secara resmi baru beroperasi pada Rabu (27/1) ini menyediakan 14 ruang khusus untuk perawatan pasien Covid dan 24 kamar VIP.
"Untuk ruang Unit Gawat Darurat (UGD/ICU) disediakan untuk mendukung pemerintah Kota Semarang yang masih kekurangan ruang," tambahnya.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mendukung langkah RSU Banyumanik 2 tersebut. Menurut dia, keberadaan RSU Banyumanik 2 akan sangat membantu dalam perawatan pasien covid-19 di Kota Semarang.
"Saat posisi puncak Kota Semarang bisa sampai kekurangan ruang perawatan, sehingga dengan adanya RSU Banyumanik 2 akan sangat membantu," katanya.