Home Kebencanaan Gempa Mamuju, 90% Rumah Botteng Utara Rusak

Gempa Mamuju, 90% Rumah Botteng Utara Rusak

Mamuju, Gatra.com - Dua pekan usai gempa berkekuatan 6,2 magnitudo (M) mengguncang Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), masyarakat masih berjuang menjalani hidup sehari-hari. Sejak tragedi Jumat dinihari (15/1) tersebut, setidaknya 90 persen rumah dari total 350 rumah di Desa Botteng Utara, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju rusak berat. Infrastruktur seperti kantor desa dan Puskesmas pun terdampak.

Korban meninggal di sini satu orang yaitu bocah berumur 9 tahun akibat tertimbun batu. Lalu yang luka berat 9 orang dan luka ringan 20 orang. Semua rumah kini tidak memungkinkan untuk ditinggali.

"Masyarakat banyak yang trauma dengan gempa itu," ucap Kepala Desa Botteng Utara, Syahrir ketika berbincang dengan Gatra.com di lapangan sepakbola Sendana, Jumat (29/1).

Kepala Desa Botteng Utara, Syahrir menjelaskan kondisi korban gempa Mamuju, Sulbar, Jumat (29/1). (GATRA/fly)

 

Seluruh 400 KK di Botteng Utara terpaksa mengungsi ke empat lokasi darurat. Mereka ditempatkan di Dusun Pasada Barat, Pasada, Popanga, dan Sendana. Setidaknya mereka sudah menetap di sini selama 14 hari terakhir.

Terlihat bantuan dari banyak pihak, termasuk dari tim Aksi Cepat Tanggap (ACT). Relawan dari Makassar sudah membantu di lokasi.

"Warga sudah ada bantuan. Tapi tidak menjamin akan bertahan lama. Sampai Jumat ini bantuan masuk sudah mulai berkurang. Mungkin karena kawan relawan sudah melakukan kegiatan sebelumnya," jelasnya.

Seorang pria mengamati mesjid Desa Botteng Utara, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat yang runtuh akibat gempa, Jumat (29/1). (GATRA/fly)

 

Lapangan sepakbola Sendana kini menjadi tempat berdirinya puluhan tenda darurat yang diisi 150 KK. Terlihat pula mesjid darurat. Pasalnya, bangunan mesjid yang berukuran 12 kali 12 meter sudah rata dengan tanah.

Masyarakat mengaku masih butuh beras, air bersih, dan tenda. Begitu pula dengan tikar, selimut, dan obat-obatan. Sementara kebutuhan sanitasi seperti WC umum sudah berfungsi baik.

Hari ini, sekitar dua persen warga sudah memberanikan diri beraktivitas seperti biasa menggarap kebun mereka. Tapi itu pun hanya sekitar satu hingga dua jam saja. Setelah itu, mereka bergegas kembali lagi ke posko. Karena takut ada gempa susulan atau bencana yang lain.

 

659