Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, meminta mutu kebahasaan dan pemakaian Bahasa Indonesia untuk bisa ditingkatkan. Oleh karenanya, Nadiem mengapresiasi atas kehadiran Platform Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) dengan pemutakhiran yang lebih adaptif ini.
Platform yang digagas oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sebagai unit utama ini, menurut Nadiem, adalah sebuah komitmen tinggi Kemendikbud dalam kemajuan bahasa dan kesastraan.
"Platform ini telah melakukan banyak inovasi dalam hal pengembangan, pembinaan, dan peningkatan fungsi bahasa Indonesia. Diharapkan hal ini dapat bermuara pada layanan profesional di bidang bahasa dan kesastraan," kata Nadiem dalam Taklimat Media secara daring, Jumat (29/1).
Dijelaskan Nadiem, UKBI merupakan instrumen uji untuk mengukur kemahiran berbahasa Indonesia bagi para penutur bahasa asing. Platform ini diinisiasi melalui usaha intensif yang melibatkan peserta uji coba sebanyak 2.190 peserta dari seluruh Indonesia.
"Pada tahun 2020, Badan Bahasa Kemendikbud telah melahirkan sistem UKBI, seiring dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga melahirkan sistem uji UKBI yang adaptif merdeka," jelasnya.
Nadiem juga menyebut, pengembangan UKBI adaptif merupakan bentuk keberhasilan pemerintah dalam kemajuan pengembangan bahasan dan sastra melalui lompatan dalam hal disain dan layanan uji. Dirinya pun berharap, UKBI adaptif mampu memberikan dampak yang positif kepada penutur bahasa indonesia dari berbagai kalangan dalam meningkatkan aspirasi dalam memahami dan mempelajarj bahasa Indonesia.
"Harapannya juga semoga melalui UKBI ini kemudian menghasilkan berbagai karya tulis, dan digital berbahasa indonesia. Juga melibatkan partisipasi aktif membawa Indonesia ke kancah internasional," pungkasnya.