Jakarta, Gatra.com- Beberapa penyintas COVID-19 mengeluhkan masih muncul gejala seperti sesak nafas. Kondisi seperti ini kerap disebut long Covid meski hasil swab menunjukkan hasil negatif.
Bahkan, hal ini menimbulkan penyakit yang pernah dialami pasien kembali muncul. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam menuturkan, tidak hanya sesak nafas, tetapi juga ada yang penyakit maag-nya bertambah parah setelah terinfeksi virus corona.
“Kalau mengalami ini [long Covid] lakukan rontgen dan latihan pernafasan. Ini semacam ada bekasnya [COVID-19], kemampuan oksigen juga terganggu,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (29/01/2021).
Seperti diketahui, sebelum dinyatakan terbebas dari COVID-19, pasien perlu melakukan tes swab secara rutin. Ari mengatakan, angka kesembuhan dari COVID di Indonesia termasuk cukup baik, sebesar 842.122 orang pada 28 Januari 2021.
“Penjelasannya, yang CT-nya di atas 35 tidak infeksi lagi. Kalau bertugas sebagai tenaga kesehatan, swab-nya harus negatif 2 kali. Tetap harus melaksanakan protokol kesehatan,”katanya.
Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Agus Dwi Susanto menuturkan, long Covid tidak terkait dengan virus yang masih ada. Tetapi akibat Kelainan anatomi akibat terinfeksi COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh. Umumnya, berpotensi muncul pada pasien yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).