Cilacap, Gatra.com – Santri penyintas Covid-19 di sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, siap mendonorkan plasma konvalesen. Ini adalah salah satu bukti bahwa santri siap membantu saat dibutuhkan.

Pengasuh Pondok Pesantren Cigaru, Cilacap, KH Mazin al Hajar, mengatakan bahwa di pesantrennya ada 100 lebih santri dan warga pesantren yang siap mendonorkan darahnya. Mereka adalah penyintas yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19.

“Ada 100 lebih. Sebagian besar santri sedang berada dalam umur emasnya. Masih di bawah 20 tahun,” katanya.

Dia pun mengakui, sejumlah santri masih di bawah umur untuk donor. Karenanya, dia mempersiapkan santri yang sudah cukup umur dan dalam kondisi sehat. Kemudian, untuk asatidz, yang berusia 60 tahun dan dalam kondisi sehat.

“Yang usianya di atas 18 tahun dan di bawah 25 tahun itu juga banyak,” ucapnya.

Dia menjelaskan, sebelumnya Ponpes Cigaru sempat lockdown setelah seratusan lebih santri terpapar Covid-19. Selama penutupan itu, masyarakat dan pemerintah banyak membantu ponpes. Misalnya, dalam penyediaan makanan untuk santri, obat-obatan, dan masker.

Menurut dia, setelah bebas Covid-19, sudah selayaknya para santri bersumbangsih untuk masyarakat. Ini adalah bentuk bakti santri untuk masyarakat.

“Kami siap mendonorkan plasma untuk membantu pasien Covid-19 yang membutuhkan,” ujarnya.

Pengurus Tim Sakti NU Majenang, Imam Hamidi, mendorong agar santri-santri lain yang pernah positif Covid-19 untuk mendonorkan plasma. Sebab, kini jumlah donor plasma masih sangat terbatas.

Kesiapan santri untuk menjadi pendonor akan menjadi angin sejuk di tengah minimnya pendonor. Plasma konvalesen dinilai menjadi salah satu cara cepat dan murah demi penyembuhan pasien Covid-19.

“Pesantren bisa menjadi lumbung plasma konvalesen,” ujarnya.