Jakarta, Gatra.com - Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, memberikan testimoni bahwa vaksin Covid-19 aman sehingga warga Klungkung tidak perlu menghindar jika nantinya mendapatkan giliran untuk divaksinasi.
"Saya sudah divaksin dan saya pastikan semuanya aman. Saya harap seluruh masyarakat di Klungkung tidak perlu khawatir, mari sabar menunggu giliran vaksin dan tetap lakukan Protokol Kesehatan agar mencegah peningkatan penularan Covid-19 di Klungkung," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (29/1).
Suwirta memastikan bahwa vaksin Covid-19 ini aman setelah menjadi orang pertama di Klungkung, Bali, mendapatkan vaksinasi Covid-19 pada Rabu kemarin (27/1). Ia tidak merasakan gejala apapun pascaimunisasi tersebut.
Dia mendapat suntikan dosis vaksin Covid-19 pertama setelah lolos screening. "Beberapa persyaratan seperti screening awal telah dilalui, dan rasanya seperti disuntik biasa saja, semoga menjadi upaya dalam penekanan paparan Covid-19," ungkapnya.
Data Satgas Covid-19 Kabupaten Klungkung sempat menyentuh angka 1.045 kasus, dengan tingkat kesembuhan mencapai 991 kasus. Upaya Suwirta dalam menekan angka Covid-19 salah satunya ialah kegiatan rapid antigen dan menggalakan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan Covid-19.
Suwirta menjelaskan bahwa proses vaksinasi harus diikuti, bukan dihindari. Hal tersebut harus dilakukan bersama-sama oleh pejabat pemerintah serta masyarakat demi menekan angka kasus Covid-19 yang terus meningkat. Seperti diketahui bahwa Covid-19 di Indonesia telah menembus angka 1 juta kasus dan Provinsi Bali angka kasus Covid-19 telah menembus 25 ribu kasus.
Sebelumnya, Suwirta juga telah melakukan tinjauan kesiapan vaksinasi Covid-19 dengan mengunjungi lokasi penyimpanan vaksin Covid-19 di UPTD Instalasi Farmasi Banjarangkan. Ia memastikan ketersediaan Vaksin di Klungkung dapat memenuhi kebutuhan penerima vaksin dan berkoordinasi dengan pusat jika belum tercukupi.
"Kabupaten Klungkung saat ini mendapatkan 4.200 dosis Vaksin. Dalam tahap kedua pemberian vaksin tersebut, terdapat rentang waktu 14 hari dari penerimaan vaksin yang pertama, dan kami akan terus berkordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali, apabila kekurangan," katanya.