Karanganyar, Gatra.com-Pemakaman Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar diliputi suasana haru di Astana Giribangun, Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (28/1). Mantan Kepala Satuan Angkatan Darat (KSAD) di era orde baru ini dimakamkan satu kompleks dengan makam Presiden Soeharto.
Jenazah tiba bersama rombongan di kompleks pemakaman keluarga itu pada pukul 13.45 WIB. Di kompleks itu sudah menanti delapan anggota Kopassus yang akan memanggul peti jenazah ke liang lahat. Namun sebelum itu, jenazah disalatkan terlebih dulu di masjid Astana Giribangun. Kemudian, jenazah dimasukkan ke liang lahat yang berada di selasar Cungkup Argosari.
Pusaranya berada tepat di samping makam putranya, tepatnya di sisi barat Cungkup Argosari. Sedangkan di cungkup itu terdapat lima buah makam, diantaranya makam Bapak Soeharto dan istrinya Ibu Tien Soeharto.
Pengelola Kompleks Astana Giribangun, Sukirno mengatakan Wismoyo dimakamkan di kompleks tersebut atas persetujuan Yayasan Bu Tien Soeharto. KSAD periode 1993-1995 atau di era pemerintahan orde baru ini merupakan suami dari Siti Hardjanti yang merupakan adik kandung dari Ibu Tien Soeharto.
"Di Cungkup Argosari ada lima makam sedangkan di luarnya ada 19 makam. Total ada 24 makam di kompleks ini. Semuanya keluarga dari Ibu Tien Soeharto. Siapa yang dimakamkan di sini juga tergantung persetujuan Yayasan Bu Tien," kata Sukirno.
Hadir dalam pemakaman tersebut putri almarhum Soeharto, yakni Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto. Ia mengucapkan duka mendalam atas meninggalnya Wismoyo yang tak lain pamannya itu.
"Beliau adalah om saya. Kebetulan saya semalam tahlilan di sini karena bertepatan tanggal kematian Pak Harto 27 Januari. Lalu mendengar kabar Pak Wismoyo meninggal, lalu mempersiapkan semuanya di sini. Semoga arwahnya diterima dan diampuni semua dosa-dosanya," kata Titiek.
Ia terakhir kali bertemu pamannya itu setahun lalu. Kala itu, Wismoyo masih segar bugar. Sayangnya kabar berlanjut ke kesehatannya yang memburuk.
Sementara Bupati Karanganyar Juliyatmono mengenang Wismoyo sebagai sosok pemimpin yang tegas dan tangguh.
"Almarhum mampu mengubah citra TNI yang garang menjadi pasukan yang dekat dan ramah dengan rakyat," katanya.
Wismoyo meninggal pada usia 80 tahun karena sakit yang dideritanya. Ia meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Kamis (28/1) pukul 04.29 WIB.