Home Milenial Glow & Lovely Beri 60 Beasiswa untuk Perempuan Muda

Glow & Lovely Beri 60 Beasiswa untuk Perempuan Muda

Jakarta, Gatra.com– Fair & Lovely bertransformasi menjadi Glow & Lovely dimana tansisi ini juga diikuti dengan kembali menyelenggarakan program dukungan pendidikan Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2021.

"Transformasi Glow & Lovely merupakan bentuk perwujudan komitmen Unilever dalam mendukung keberagaman dan inklusivitas yang dilakukan di tataran brand," kata Head of Marketing Skin Care Category Unilever Indonesia, Amaryllis Esti dalam konferensi persnya, Kamis (28/1).

Melalui Glow & Lovely, lanjut Amaryllis, Unilever secara konsisten mendorong para perempuan muda meraih cerah mereka tidak hanya melalui kulit yang cantik terawat atau outer glow saja. Namun terus memberdayakan diri melalui pendidikan agar memancarkan inner glow mereka.

Program yang telah diadakan sejak 2017 ini ditujukan untuk 60 perempuan muda Indonesia yang memiliki prestasi, aspirasi dan motivasi. Saat ini tercatat 210 Adik Bintang di berbagai wilayah Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi pilihan mereka.

Senior Brand Manager Glow & Lovely Indonesia, Felix Winarta menjelaskan bahwa tahun lalu, jumlah pendaftar program ini meningkat hingga lebih dari 60% dibandingkan 2019.

"Untuk menjawab animo tersebut pula, kami sekarang memperluas cakupan wilayah di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Lampung, Riau dan Aceh," katanya.

Sehingga totalnya terdapat 14 provinsi wilayah cakupan kami untuk Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2021.

Project Manager Hoshizora Foundation, Lintang Gustika, menambahkan, Glow & Lovely Bintang Beasiswa ingin memberikan pengalaman konsep pendidikan untuk hari esok. "Di mana kami tidak hanya fokus pada kemampuan akademis saja tetapi juga keahlian lain," katanya.

Seperti berpikiran kritis, problem solving, public speaking, leadership hingga wirausaha. "Tujuannya untuk membekali mereka agar mampu menjawab tantangan zaman yang kian dinamis," ungkapnya.

Tidak hanya itu, menurut Lintang, plara Adik Bintang menunjukkan prestasi yang sangat membanggakan. Rata-rata mendapat IP di atas 3,6. 

"Mereka juga aktif berorganisasi, bahkan beberapa di antaranya mengharumkan nama bangsa dengan memenangkan kompetisi bergengsi tingkat nasional maupun internasional," kata Lintang. Sebut saja seperti FIRA RoboWorld Cup serta The World Universities Debating Championship (WUDC). 

Pengamat Sosial dari Universitas Indonesia, DR. Devie Rahmawati, S. Sos., M.Hum menjelaskan, Devie melanjutkan bagaimana kondisi pandemi kian menyudutkan posisi perempuan pada 3P. Yakni Pendapatan secara umum berkurang, yang mendorong Pendidikan menjadi tertunda bahkan terhenti, dan meningkatkan angka Pernikahan dini.

“Pendidikan harus tetap diprioritaskan untuk para perempuan dalam kondisi apapun karena terbukti memiliki dampak langsung pada pembangunan bahkan pengentasan kemiskinan," papar Devie.

Devi menjelaskan, partisipasi SDM yang beragam termasuk perempuan mendorong perusahaan memperoleh capaian yang lebih baik, seperti 66% kenaikan profitabilitas, produktivitas, kreativitas, inovasi, keterbukaan, hingga 53% mengaku reputasi perusahaan pun menjadi makin baik.

"Dunia masih sering mengabaikan peran besar perempuan baik di level personal bahkan professional. Padahal, studi International Labour Organization (ILO) menunjukkan fakta bahwa sekitar 77% dari 400 perusahaan di Indonesia sepakat keragaman gender telah mendatangkan beragam manfaat," kata Devie.

272