Tegal, Gatra.com - Perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Tegal, Jawa Tengah pada tahun ini dipastikan bakal sepi. Sejumlah rangkaian acara perayaan seperti kirab ditiadakan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Pengurus Kelenteng Tek Hay Kiong Kota Tegal, Chen Li Wei Dao Cang mengatakan, perayaan Tahun Baru Imlek pada tahun ini akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19 belum berakhir.
"Tahun ini ada beberapa rangkaian kegiatan menyambut Tahun Baru Imlek yang ditiadakan karena pandemi," kata Chen Li kepada Gatra.com, Kamis (28/1).
Rangkaian acara yang ditiadakan tersebut di antaranya kirab gotong Toa Pe Kong yang biasanya digelar 15 hari setelah Imlek untuk menyambut Cap Go Meh. Dalam kirab ini umat Konghucu mengarak sejumlah tandu berisi kimsin atau rupang para dewa yang ada di Kelenteng Tek Hay Kiong ke Pelabuhan Tegal. Kirab ini biasanya berlangsung meriah dan menyedot perhatian masyarakat di sepanjang jalan yang dilalui.
"Acara kirab dihilangkan. Kemudian hiburan seperti barongsai, liong, dan acara lain yang sifatnya pertujunkan juga dihilangkan," ujar Chen Li.
Adapun untuk acara ritual atau peribadatan di kelenteng, menurut Chen Li tetap diadakan seperti biasanya. Ritual yang diadakan dimulai dengan pembersihan altar, memandikan jimat dan rupang-rupang para dewa.
"Setelah itu nanti ada ritual menghantarkan dewa dapur naik ke langit dan ritual pada malam Tahun Baru Imlek," ujar Chen Li.
Menurut Chen Li, umat Konghucu juga tetap diperbolehkan untuk bersembahyang menyambut Tahun Baru Imlek di kelenteng. Hal ini karena sembahyang yang digelar biasanya tidak sampai menimbulkan kerumunan.
"Biasanya yang sembahyang di kelenteng bergantian datang dan pergi, tidak di satu waktu bersama. Misal ada yang sembahyang bersama pun hanya panitia dan beberapa umat saja dan tetap diwajibkan protokol kesehatan seperti pakai masker dan jaga jarak," jelasnya.