Tegal, Gatra.com - Vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Kota Tegal, Jawa Tengah yang diprioritaskan untuk tenaga kesehatan (nakes) masih menghadapi kendala terkait pendaftaran. Sejumlah tenaga kesehatan tak bisa divaksin karena tidak terdaftar.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, Sri Primawati Indraswari setelah melakukan monitoring pelaksanaan vaksinasi tahap pertama di fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah ditunjuk jadi tempat vaksinasi.
"Kendala di beberapa puskesmas, ada beberapa nakes yang belum terdaftar. Dia sudah datang ternyata daftarnya belum ada, jadi belum bisa dapat vaksin," kata Prima, Kamis (28/1).
Prima mengatakan, pihaknya akan menyampaikan kendala tersebut ke Pusat Data dan Informasi (Pusdatim) Kementerian Kesehatan untuk mendapat solusi. Tenaga kesehatan yang tidak terdaftar akan diikutkan dalam vaksinasi susulan. "Nakes yang tidak terdaftar sesegera mungkin kami susulkan. Nanti dipanggil ulang," ujarnya.
Menurut Prima, tenaga kesehatan yang sudah terdaftar dalam sistem Kementerian Kesehatan akan mendapat pemberitahuan yang menjadi e-ticket untuk vaksinasi berisi jadwal dan lokasi rujukan tempat vaksinasi. Jika belum memiliki e-ticket itu, maka tenaga kesehatan tidak bisa divaksin.
"Yang belum punya e-ticket kami komunikasikan dengan Pusdatim. Ini tidak bisa manual karena tersistem," jelasnya.
Salah satu tenaga kesehatan yang divaksin di Puskemas Tegal Barat, Fitriana Riyadi (23) mengaku tidak mengalami kendala pendaftaran vaksinasi karena sudah memiliki e-ticket vaksinasi. Tenaga kesehatan yang bekerja di RSU Ukrida, Jakarta Barat itu juga bisa mendapat vaksinasi di Kota Tegal meski dalam e-ticket tertera lokasi vaksinasinya di RS Ciputra Citragarden City, Jakarta Barat.
"Kebetulan saya izin pulang ke Tegal karena ada keluarga yang meninggal. Saya tanya ke kakak saya di Dinas Kesehatan, ternyata bisa vaksinasi di sini," ungkapnya, Kamis (28/1).
Vaksinasi tahap pertama di Kota Tegal ditargetkan selesai dalam kurun waktu empat hari atau terakhir digelar Kamis (28/1). Terdapat 2.690 tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi.