Home Ekonomi Penjualan ARTIS Crown Group di Indonesia Tembus Rp65 Miliar

Penjualan ARTIS Crown Group di Indonesia Tembus Rp65 Miliar

Jakarta, Gatra.com- Menjelang tutup tahun 2020, Crown Group, perusahaan pengembang properti berbasis di Sydney Australia berhasil membukukan nilai transaksi penjualan di Indonesia sebesar Rp65 miliar untuk ARTIS, proyek pertamanya di Melbourne.

“Antusiasme para calon investor sungguh di luar dugaan kami sebelumnya. Hal ini jelas menggambarkan kombinasi akan kebutuhan investasi di masa pandemi dan kepercayaan konsumen atas produk kami," ungkap Direktur Pemasaran & Penjualan Crown Group Indonesia, Tyas Sudaryomo dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/1).

Menurut Tyas, transaksi penjualan dilakuan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. "Unit yang kami tawarkan untuk konsumen di Indonesia pun sangatlah terbatas. Mereka masih rela menunggu giliran untuk bisa berkomunikasi langsung dengan perwakilan penjualan Crown Group Indonesia,” paparnya.

Yang menarik adalah sebagian transaksi penjualan yang terjadi, tercipta secara online atau melalui konferensi Zoom. “Sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya bahkan di kantor pusat kami di Sydney," jelasnya.

Crown Group meluncurkan pengembangan proyek ARTIS di Indonesia pada November lalu. Indonesia akan menjadi pasar pertama yang ditawarkan disusul kemudian Tiongkok dan Asia Tenggara, serta oleh Australia pada Tahun Baru 2021.

Didesain oleh Koichi Takada Architects terinspirasi oleh seni menggambar yang akhirnya memunculkan konsep desain Art in Motion yang memiliki dua menara putih melengkung mencolok dikelilingi oleh "pita" putih yang berliku-liku.

Komisaris dan CEO Crown Group Iwan Sunito menyebut apartemen ini sebagai bagian dari rencana Crown Group untuk menciptakan pipeline pengembangan senilai Rp30 triiun di Melbourne. Menurut Iwan, ARTIS berada di lokasi utama yang sangat dicari di luar wilayah CBD Melbourne.

“Hanya ada sedikit pengembang yang meluncurkan proyek huniannya di Melbourne pada 2021 dan karena itu stok yang tersedia sangat terbatas untuk memenuhi permintaan,” ungkap Diaspora asal Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah tersebut.

188