Jakarta, Gatra.com - Aksi Cepat Tanggap (ACT) berangkatkan kapal bermuatan 1.000 ton bantuan untuk korban bencana alam Sulawesi Barat (Sulbar). Sebanyak 80% di antaranya adalah bahan pangan. Sisanya terdiri dari kebutuhan perempuan, bayi, dan barang kebutuhan sehari-hari lainnya. Kapal yang disertai 20 relawan itu bertolak dari Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (27/1).
"Ini adalah kali ke-17 ACT berangkatkan kapal kemanusiaan. Logistik pangan ini dihimpun dari semua pihak, tapi sebagian besar dari Jakarta sekitarnya," jelas Ketua Dewan ACT, Ahyuddin.
Selain dari warga perorangan, donasi juga terkumpul via KitaBisa. Sejumlah perusahaan pun turut menyumbangkan dana dan barang.
Sejak gempa berkekuatan 6,2 magnitudo (M) mengguncang Majene, Sulbar pada Jumat dinihari (15/1) lalu, ACT bergerak mengumpulkan donasi. Totalnya terhimpun 4.000 ton bantuan. Sebanyak 1.000 ton dikirim dari Jakarta ke Sulbar. Pada Sabtu (30/1), 1.000 ton akan dikirim via kapal dari Surabaya ke korban banjir Kalimantan Selatan. Sisanya sebanyak 2.000 ton masih disimpan di gudang dan akan diberangkatkan pekan depan.
Terkait relawan, ACT tadinya hendak mengirim 200 relawan. Tapi akibat keterbatasan kapasitas kapal, maka yang diberangkatkan hanya 20 orang saja.
Di Majene sendiri mereka sudah memiliki 400 relawan yang bertugas di 81 posko yang tersebar di banyak lokasi.
"Mari kita maknai apa pun jenis bencananya, termasuk bencana alam ini dengan hati ikhlas, pikiran positif bahwa Yang Maha Kuasa berkehendak agar bangsa ini tidak menjadi bangsa yang lemah tapi bangsa yang kuat. Lewat ujian bencana yang kerap terjadi, kita tidak menjadi bangsa pesimistis tapi bangsa yang optimis," imbuh Ahyuddin.
Hingga saat ini, ACT telah bekerja di 72 negara, termasuk membantu para pengungsi di Suriah dan Palestina.