Jakarta, Gatra.com - Yayasan Ayo Bantu Peduli Indonesia melalui website Ayobantu.com siap memperpanjang tangan dalam memberikan bantuan kepada para korban bencana di Indonesia seperti gempa bumi di Sulawesi Barat, banjir di Kalimantan Selatan, bencana Gunung Semeru, dan mereka yang terdampak COVID-19.
CEO Ayobantu.com Agnes Yuliavitriani mengungkapkan, melalui website dengan skema crowdfunding, Ayobantu.com mengajak semua masyarakat agar bisa menyalurkan bantuan kepada para korban. Namun yang menarik dan berbeda dari lembaga crowdfunding lainnya, berdonasi di platform Ayobantu.com juga bisa dibayarkan dengan aset kripto, seperti Bitcoin dan lain-lain. Ini bertujuan untuk lebih dekat dengan para komunitas trader dan miners aset kripto.
"Karena banyaknya komunitas aset kripto di Indonesia, dan aset kripto menjadi primadona saat ini. Selain berinvestasi, aset kripto juga bisa digunakan untuk kegiatan amal, kata Agnes kepada pewarta, Selasa (26/1).
Selain bisa menggunakan Bitcoin dan aset kripto lain, dia menyebutkan ada beberapa perbedaan Ayobantu dengan platform penggalangan dana lainnya.
"Kami membuat campaign dan menyalurkan donasi dengan teliti dan meminta berbagai berkas validasi dari penggalang dana atau yayasan. Kami juga bersedia berkolaborasi membuat event yang melibatkan yayasan juga komunitas agar target donasi dan pesan dari penggalang dana tercapai dengan baik," imbuhnya.
Sebagai catatan, Yayasan Ayo Bantu Peduli Indonesia berdiri di Semarang, Jawa Tengah, pada awal 2020. Yayasan ini berdiri diawali rasa kepedulian pendirinya terhadap kondisi sosial masyarakat Indonesia. Ayobantu sudah memiliki perizinan pengumpulan uang dan barang dari Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Ayobantu.com adalah portal penggalangan dana yang sangat transparan dan siap memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
"Ayobantu mengajak para donatur atau relawan, baik itu perorangan, komunitas, perusahaan, atau siapapun untuk berdonasi lewat website Ayobantu.com. Kami adalah yayasan sekaligus startup yang selalu sedia dalam memperpanjang tangan untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan," ungkap Agnes.
Agnes menyatakan saat ini ada banyak campaign penggalangan dana yang sedang berjalan di Ayobantu.com. Dana yang terkumpul nantinya akan langsung disalurkan kepada korban terdampak bencana alam.
"Bencana pasti akan terjadi pada setiap kehidupan kita. Namun, kita sebagai makhluk sosial harus saling membantu dan peduli satu sama lain. Terutama kepada korban yang terdampak bencana. Ketika bencana terjadi kita harus saling menguatkan," tambahnya.
Dia menjelaskan, Ayobantu memiliki visi untuk membangun masyarakat Indonesia dengan kasih dan kebersamaan. Sedangkan misi utamanya adalah mengajak masyarakat umum atau individu, badan usaha dan organisasi, atau siapapun untuk ikut serta dalam penggalangan dana bantuan yang bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Selain itu, Ayobantu juga memiliki misi untuk turut serta membantu pemerintah mensejahterakan masyarakat Indonesia. Kami juga membantu mewujudkan masyarakat Indonesia agar peduli dengan lingkungan sekitar," jelasnya.
Di awal tahun ini, Ayobantu sudah menyalurkan bantuan ke beberapa korban bencana alam di seluruh Indonesia. Selain itu, ada juga program sosial berbagi makanan, kepedulian terhadap anak, bakti sosial, dan lain-lain.
"Beberapa bulan ke depan kami akan mengadakan program memperingati hari kanker sedunia, program #bantumakan dengan cara berbagi nasi bungkus dan juga mengenai lingkungan hidup," sebut Agnes.
Sementara itu, baru-baru ini Ayobantu juga bekerja sama dengan Indodax, perusahaan startup Bitcoin dan Crypto Exchanges, dalam menyalurkan bantuan ke berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak COVID-19.
Kedepannya dua perusahaan tersebut masih akan melakukan kolaborasi untuk menyalurkan bantuan korban bencana ke berbagai wilayah di Indonesia.