Jakarta, Gatra.com- Memasuki tahun 2021 yang menantang, PT Sompo Insurance Indonesia menunjukkan kinerja keuangan yang stabil. Rasio solvabilitas atau Risk-Based Capital (RBC) Asuransi Sompo per Desember 2020 kemarin mencapai 208%, jauh di atas angka 120% yang diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini berarti, Asuransi Sompo bisa memenuhi kewajiban asuransinya hampir dua kali lipat dari batas minimum yang ditentukan.
Sebagai perusahaan asuransi umum dengan pengalaman selama 45 tahun di Indonesia dan lebih dari 130 tahun di Jepang, kinerja Asuransi Sompo di tahun 2020 kemarin didorong oleh kepercayaan dari nasabahnya pada layanan dan perlindungan terhadap berbagai risiko di properti, kendaraan bermotor, pengiriman kargo, teknik, kesehatan, kecelakaan pribadi, perjalanan, kredit perdagangan, kewajiban bisnis, dan banyak lainnya.
Tujuan kami yang terutama adalah melindungi nasabah kami ketika mereka membutuhkannya. Peran asuransi dalam melindungi masa depan menjadi lebih penting di tengah ketidakpastian akibat pandemi ini. Bagi kami, memiliki fondasi bisnis yang kokoh dan tangguh merupakan hal yang fundamental, ungkap CEO PT. Sompo Insurance Indonesia Eric Nemitz kepada pewarta di Jakarta, Selasa (26/1)
Asuransi Sompo, lanjut Eric, menargetkan untuk bisa tumbuh secara berkesinambungan di tahun 2021 dengan terus berinovasi demi kesejahteraan nasabahnya. Merujuk pada laporan kinerja keuangan yang dibuat oleh Konsultan Delloite Indonesia, menunjukkan bahwa pasar asuransi umum global akan rebound pada 2021 dengan pertumbuhan sekitar 3% dalam setahun penuh dibandingkan tahun 2020.
"Beberapa tantangan dan risiko yang harus dipertimbangkan dan diantisipasi di tahun ini, antara lain adalah meningkatnya kegiatan pemasaran secara daring (online) dan munculnya permasalahan penyelesaian klaim terkait COVID-19," ucap Eric.
Di tahun 2021, Asuransi Sompo memperkuat pijakannya di segmen korporasi dan ritel dengan meluncurkan berbagai inovasi yang bertujuan menjadikan Asuransi Sompo sebagai perusahaan asuransi umum tercepat dan termudah di Indonesia. Dengan stabilitas keuangan yang kokoh dan rekam jejak yang mapan, Asuransi Sompo terus berkomitmen untuk memberikan solusi inovatif dan layanan komprehensif kepada semua nasabah dan mitra bisnisnya.
"Karenanya, dalam jangka pendek hingga menengah, kita akan melihat konsolidasi di industri insurance baik melalui merger dan akuisisi, kerjasama teknologi jangka panjang, dan bahkan mungkin muncul saluran distribusi digital baru yang mendisrupsi. Bagaimanapun, ini semua akan menguntungkan nasabah dan pelaku bisnis perantara yang menginginkan kecepatan dan kenyamanan, tambah Eric tentang tren pasar yang dia lihat mungkin terjadi di tahun ini.
Di sisi lain, Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Hastanto Sri Margi Widodo, menilai bahwa marwah industri asuransi adalah mengelola risiko atau liabilitas dengan aset yang ada, sehingga manajemen aset dan liabilitas itu menjadi kunci.
"Tidak diragukan lagi, COVID-19 telah menjadi akseleran adopsi teknologi di industri asuransi untuk meningkatkan kenyamanan dan kualitas. Nasabah menginginkan pelayanan yang personal dan on-demand di ponsel mereka," pungkas Hastanto.