Home Kebencanaan ADPPI: Investigasi Bocornya Gas PLTPB Tewaskan 5 Warga

ADPPI: Investigasi Bocornya Gas PLTPB Tewaskan 5 Warga

Jakarta, Gatra.com - Asosiasi Daerah Penghasil Panasbumi Indonesia (ADPPI) meminta Direktorat panas bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap insiden kebocoran gas pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) yang menewaskan 5 orang warga di Desa Sibanggor Julu, Puncak Sorik Merapi, Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut).

Ketua Umum (Ketum) ADPPI, Hasanuddin, di Jakarta, Senin malam (25/1), menyampaikan, pihaknya meminta Ditjen EBTKE melakukan investigasi karena merupakan pihak yang berwenang dalam pengawasan pengusahaan panas bumi untuk pemanfaatan tidak langsung PLTP di Indonesia.

"Hasil investigasi ini agar segera dipublikasikan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi insiden tersebut secara cepat dan tepat," ujarnya.

Hasanuddin menyampaikan, ADPPI siap membantu jika Ditjen EBTKE dan pihak terkait meminta bantuan pihaknya untuk menindaklanjuti hasil investigasi tersebut sesuai kemampuan dan keahlian yang dimiliki.

"Kami menyatakan duka yang mendalam kepada warga masyarakat yang menjadi korban insiden tersebut," kata Hasanuddin.

Insiden bocornya pipa gas bumi yang menewaskan 5 orang warga Madina, itu terjadi di wilayah kerja PT Sorik Merapi Geothermal Plant (SMGP) yang tengah membangun PLTPB di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Madina, pada Senin (25/1).

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, kepada wartawan menyampaikan, 5 orang warga tewas setelah menghirup udara terkontaminasi gas beracun di sekitar lokasi kebocoran gas proyek PLTPB tersebut.

Ia menyampaikan, peristiwa nahas itu berawal saat pekerja PT SMGP membuka keran master palpe untuk mengalirkan panas bumi ke pipa sbend dan membuka keran isolasi palep panas bumi agar mengalir ke silencer.

Pipa keran isolasi tersebut mengeluarkan gas beracun. Warga yang mengetahui insiden itu kemudian mendatangi pekerja untuk memberi tahu dan meminta untuk menutupnya.

Gas beracun tersebut diduga berasal dari sumur T02 milik PT SMGP. Warga berupaya menutup sumur yang mengeluarkan gas beracun itu. Akibatnya, sebanyak 20 orang pingsan, 5 orang di antaranya tewas setelah menghirup gas beracun.

Belasan warga yang pingsan kemudian dilarikan ke Puskesma di Dsa Sianggor Jae, Kecamatan Puncak Sorik Merapi. Sedangkan 5 orang yang meninggal dunia, yakni Suratmi (46), Laila Zahra (5), Yusnidar (3), Dahni, dan Syahrani (14) telah dibawa ke RSUD Payabungan untuk divisum.

369