Semarang, Gatra.com- Pegiat lingkungan asal Blora, Lilik Yuliantoro melakukan aksi berjalan kaki dari Rembang-Semarang untuk bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Aksi ini dilakukan untuk meminta penutupan tempat pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di Desa Jatisari Kecamatan Sluke Rembang yang sejumlah tanaman milik petani mati akibat adanya limbah tersebut.
“Saya melakukan aksi ini sebagai bentuk kepedulian pada warga Rembang yang terdampak limbah B3 dari luar Rembang yang sangat berbahaya," kata Lilik saat bertemu Ganjar Pranowo di Kantor Gubernur Jateng di Jalan Pahlawan Semarang, Senin (25/1).
Pembuangan limbah B3, lanjut Lilik sudah terjadi sejak April 2020, tapi sampai sekarang belum ada tindakan dari pemerintah dan aparat di Rembang.
Oleh karena, melakukan aksi jalan kaki untuk membantu masyarakat Rembang dan meminta agar limbah B3 segera diselesaikan. “Ingin bertemu Ganjar untuk menyampaikan aspirasinya dan meminta mengusut tuntas kasus pencemaran lingkungan di Rembang karena sangat mengganggu dan berbahaya bagi masyarakat,” ujarnya.
Untuk sampai di Semarang, menurut Lilik menempuh perjalanan lima hari. Berangkat dari Rembang pada Rabu (20/1) dan rela tidur di sejumlah SPBU.
Dalam aksinya Lilik yang ditemani beberapa warga Rembang, membawa bendera merah putih dan mengalungkan tulisan “Aksi Jalan Kaki Rembang-Jakarta, Tolak Puluhan Ribu Ton Limbah .B3 Rembang-Jawa Tengah.” “Kalau Pak Gubernur tidak merepon laporan ini, saya akan jalan kaki sampai ke Jakarta untuk bertemu Presiden,” ujarnya.
Menurut warga Rembang, Boma diperkirakan sekitar 27.000 ton limbah B3 yang dibuang di beberapa titik di Rembang yang bau tidak sedap dan merusak tanaman warga. “Limbahnya seperti tanah liat. Dampaknya itu bau, terus tanaman warga seperti bawang merah dan cengkeh pada mati,” katanya.
Masalah limba itu sudah dilaporkan pada Pemkab Rembang, kepolisian dan DPRD Rembang, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut. “Dengan bertemu Pak Ganjar harapannya segera ada solusi,” kata Boma.
Menanggapi pengaduan, Ganjar menyatakan, sudah mendapatkan lapordan dan memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jateng melakukan pengecekan ke lokasi pembungan limbah di Rembang
"Ini lho videonya, sudah kami tindaklanjuti. Petugas sudah lansung ke lokasi untuk mengecek kondisinya," kata Ganjar sambil menunjukkan video dari handphone kepada Lilik dan beberapa warga Rembang.
Kasusnnya juga sudah ditangani pihak kepolisian, sehingga meminta masyarakat percaya dengan penanganan dari pihak berwajib itu. “Saya dilapori, bahwa lokasi pembuangan limbah itu sudah pasangi garis polisi atau police line,” ujarnya.
Untuk itu, Ganjar meminta supaya Lilik mengurungkan niatnya berjalan sampai Jakarta, karena permasalahan sudah ditangani pihaknya dan dinas terkait.“Tak usah jalan kaki sampai Jakarta, tapi kalau mau nekat, ya monggo (silahhkan),” ujarnya.