Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berencana melakukan pendorongan pembangunan pendidikan vokasi secara masif di tahun 2021. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan melakukan upaya merevitalisasi 900 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan berbasis industri 4.0.
Hal tersebut diungkapkan Nadiem saat memperingati satu tahun pendirian Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Selain merevitalisasi besar-besaran SMK, Nadiem juga berencana melakukan dukungan dan percepatan link and match dan kemitraan, dengan target 5.660 orang dan 250 dunia usaha dan dunia industri (DU/DI).
"Vokasi dibangun untuk mempersiapkan SDM masa depan yang cakap, terampil, dan berdaya saing tinggi. Saya merasa bangga dengan kiprah besar Ditjen vokasi selama 1 tahun terakhir dalam membangun pondasi programnya," kata Nadiem dalam kegiatan Webinar Daring, Senin (25/1).
Di tahun 2021, Pendidikan Vokasi sendiri akan dibangun bukan hanya di sektor SMK saja, namun Nadiem mengatakan pihaknya telah mempunyai misi untuk mencapai target kinerja utama pada 47 perguruan tinggi negeri vokasi. Selai itu akan dilakukan pula pendidikan kecakapan kerja dan pendidikan kecakapan kewirausahaan kepada 66.000 orang.
"Upaya penguatan pendidikan tinggi vokasi juga akan didorong terhadap 200 program studi, sertifikasi kompetensi kepada 300 dosen, penguatan pendidikan pada 75 perguruan tinggi vokasi tinggi dan penguatan sarana prasarananya," tutur nadiem
Ini semua target tersebut, Menurut mantan Bos Gojek itu, dapat tercapai jika ada dukungan bersama di dalam stakeholder pendidikan vokasi. Hal ini dikarenakan filosofi pendidikan bukan sekedar muatan yang mengisi pikiran siswa dengan teori, tetapi turut menuntun anak-anak bangsa dalam semangat belajar yg menyenangkan.
"Ragam pilihan pendidikan vokasi baik SMK, pendidikan tinggi, sampai jalur nonformal memungkinkan generasi muda zaman now, untuk menekuni keahlian dan keterampilan spesifik yang sesuai dengan passionnya yang akan mendukung Masa depan," pungkasnya.