Grobogan, Gatra.com - Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk pertama kalinya melaksanakan program vaksinasi, di RSUD dr. Raden Soedjati Soemaodiardjo, Purwodadi, Senin (25/1).
Bupati Grobogan Sri Sumarni, yang seyogyanya menjadi orang pertama yang divaksin gagal melakukan vaksinasi karena tensi Bupati Sri Sumarni terlalu tinggi.
Berasarkan hasil pemeriksaan tensi yang dilakukan tim dokter tensi Sri Sumarni, mencapai 230 mmHg dan ketika diulang juga masih tinggi yakni 220 mmHg. Bahkan ketika dilakukan pengukuran menggunakan alat analog tensi Bupati Sri Sumarni masih cukup tinggi yakni 190mmHg.
Sri Sumarni mengaku, ada kemungkinan tensinya melonjak tinggi lantaran dirinya merasa takut dengan jarum suntik. Diketahui bupati wanita pertama di Kabupaten Grobogan ini memang fobia jarum suntik.
"Mau divaksin, tapi tensi agak tinggi, mungkin karena saya takut jarum suntik atau gimana," katanya, usai melaunching program vaksinasi di Kabupaten Grobogan, Senin (25/1).
Selain karena fobia jarum suntik, Sri Sumarni sehari sebelumnya diketahui cukup sibuk dengan berbagai kegiatan kedinasan. Bahkan hingga malam dia mengaku masih menerima tamu di rumah dinasnya.
"Tadi malam tidur sampai dini hari, karena masih ada tamu," ujarnya.
Dia pun mengaku jika tensinya turun, akan segera melakukan vaksinasi. "Jika sudah turun saya akan minta divaksin,” katanya.
Sri Sumarni menghimbau kepada masyarakat untuk mendukung program vaksinasi, agar penyebaran covid-19 segera bisa dihentikan.
"Mohon dukungan dari semua lembaga dan masyarakat. Jangan takut vaksin," tambah Bupati.
Selain Bupati, orang yang gagal divaksin karena tensi tinggi yakni kepala dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan dr Selamet Widodo.
Selamet menyebutkan, Kabupaten Grobogan mendapatkan jatah vaksin Sinovac sebanyak 9.680 dosis.
"Tahap pertama vaksinasi sasaran prioritas adalah tenaga kesehatan sebanyak 4.822 orang," tambahnya.