Semarang, Gatra.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menggenjot ekspor produk herbal. Sejauh ini, produk itu banyak dibutuhkan sebagai salah satu penguat imun tubuh masyarakat, guna menghindari virus corona.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah Muhammad Arif Sambodo mengatakan, langkah itu juga menjadi bagian untuk terus meningkatkan ekspor kendati masa pandemi belum usai. “Karenanya, tahun ini (2021), kita dorong produk yang sifatnya herbal,” ujarnya, Senin (25/1).
Selain itu, Jawa Tengah juga menggenjot ekspor produk sarang burung walet, yang diminati untuk produk makanan dan minuman pada beberapa waktu terakhir. “Sarang burung walet sekarang untuk makanan dan minuman, yang saat ini sedang baik,” sebutnya.
Secara keseluruhan Disperindag menilai, secara internal untuk persoalan ekspor tidak menemui kendala berarti. Kaitannya internal, pihaknya menekankan berbagai cara untuk terus bisa memunculkan eksportir baru, seperti memaksimalkan program Export Coaching Program.
Diketahui, terangnya, program ini adalah kegiatan pembekalan ilmu tentang ekspor, wacana, serta praktik untuk pelaku usaha. Mereka juga akan dilatih untuk bisa mendatangkan pembeli (buyer). “Bisa jadi dalam pelatihan itu dia bisa ekspor,” bebernya.
Arif mencontohkan, pada tahun lalu program Export Coaching Program diikuti 26 orang peserta. Dari jumlah itu, 14 orang di antaranya bisa melakukan ekspor dengan total nilai USD11,1 juta. “Itu bagi IKM (Industri Kecil Menengah) kan besar totalnya. Karena yang kita latih ini yang masih kecil dan menengah,” terangnya.
Sedangkan untuk kendala eksternal, Arif menambahkan, pihaknya membutuhkan kerja sama pihak lain. Misalnya optimalisasi pelabuhan, dengan adanya kontainer yang datang ke pelabuhan namun tidak membawa muatan itu sama saja merugi.
“Nah ini yang sudah dirapatkan di pemerintah pusat, sebulan yang lalu. Kemungkinan akan mendatangkan kontainer. Tapi kini, kontainer ini sudah semakin membaik,” katanya.
Pada tahun lalu, ekspor nonmigas Jateng masih surplus USD940 juta. Atas capaian itu, dia menilai trek Jateng sudah bagus. Sampai saat ini, negara tujuan ekspor produk asal Jateng adalah USA, Jepang, China, Uni Eropa di Jerman, dan negara ASEAN. “Dengan produk unggulan Jateng meliputi tekstil, furnitur, alas kaki sepatu, barang-barang dari kulit,” tandasnya.