Manchester, Gatra.com – Piala FA menjadi semacam kutukan bagi pelatih Liverpool bagi Juergen Klopp. Rekor Klopp sejak menangani Liverpool 8 Oktober 2015 atau musim 2015-2016 saat turun di Piala FA, hanya mentok sampai putaran kelima.

Padahal mantan pelatih Borussia Dortmund dan Mainz 05 tersebut sudah membawa Liverpool menjadi juara Liga Inggris, Liga Champions Eropa, hingga Piala Dunia Antarklub FIFA. Namun di Piala FA, mencapai babak semi final pun belum pernah.

Musim 2015-2016, anak asuhnya kalah 1-2 dari West Ham lewat perpanjangan waktu di replay putaran keempat. Periode berikutnya, The Reds takluk dengan skor sama, 1-2, lawan Wolverhampton di putaran keempat. Selanjutnya, musim 2017-2018, kalah 2-3 oleh West Brom di putaran keempat.

Saat mereka jadi juara Liga Champions keenam kalinya, 2018-2019, Liverpool keok 1-2 dari Wolverhampton di Piala FA. Sempat mencapai putaran kelima Piala FA pada edisi 2019/2020, Liverpool disingkirkan Chelsea dengan skor 0-2.

Musim ini, petualangan Liverpool di Piala FA musim ini harus terhenti di babak keempat. The Reds disingkirkan musuh bebuyutannya, Manchester United, di Old Trafford, dengan skor 3-2. Dua gol Mohamed Salah di menit ke-18, dan 58, tak berarti bagi Liverpool. Sebab Manchester United mampu mencetak tiga gol lewat Mason Greenwood pada menit ke-30, Marcus Rashford di menit ke-48, dan Bruno Fernandes di menit ke-78.

Mengomentari kekalahan dari Manchester United, Klopp berdalih jika Liverpool sedang tidak dalam kondisi maksimal. Apalagi, timnya bermain di kandang lawan. "Kalau anda mau menang di sini (Old Trafford), anda harus benar-benar top. Kami tidak," ungkap Klopp, seperti dilansir dari BBC.

"Ini pertandingan yang sulit. Kami sudah berjuang sangat keras, namun tidak cukup," tukasnya.