Tapanuli Tengah, Gatra.com - Bupati bersama Wakil Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut), Bakhtiar Ahmad Sibarani-Darwin Sitompul, melepasliarkan 115 ekor Tukik jenis Penyu Lekang ke lautan lepas Samudera Hindia dari Pantai Binasi, Kecamatan Sorkam Barat, Sabtu (23/1).
Pelepasaliaran seluruh Tukik hasil penangkaran Kelompok Konservasi Penyu Pantai Binasi Sorkam Barat, Tapteng tersebut turut diikuti oleh Ketua DPRD Tapteng, Khairul Kiyedi Pasaribu dan Ketua DPRD Sibolga, Ahmad Sukri Nazri Penarik.
Menurut Bakhtiar, Penyu Lekang adalah salah satu dari tujuh spesies Penyu langka di dunia. Enam diantaranya berada di Indonesia, yakni Penyu Belimbing, Penyu Hijau, Penyu Pipih, Penyu Sisik, Penyu Tempayan, dan Penyu Lekang.
Seluruhnya terancam punah karena proses perburuan yang terjadi sepanjang berabad-abad demi kepentingan perdagangan karapas (Untuk hiasan) serta ditambah perubahan iklim dan hilangnya habit Penyu.
"Oleh karena itu, saya berpesan kepada masyarakat, nelayan, dan semua pihak agar menjaga dan melestarikan keberlangsungan hidup Penyu ini. Karena keberadaan Penyu ini sangat baik dan bermanfaat dalam menjaga ekosistem laut," katanya.
Dia pun mengucapkan terima kasih dan rasa bangga kepada Kolompok Konservasi Penyu Pantai Binasi dan seluruh pihak terkait karena telah bekerja dengan baik melestarikan keberlangsungan hidup Penyu di Tapteng. "Karena mengingat keberadaan Penyu sekarang ini yang terancam punah," katanya.
Pelepasliaran Tukik itu dihadiri oleh anggota DPRD dan para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapteng serta Canat dan para Kepala Desa (Kades) se Kecamatan Sorkam Barat.