Yogyakarta, Gatra.com – Daerah Istimewa Yogyakarta disebut satu dari dua provinsi yang sukses menurunkan kasus Covid-19 saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali. Namun sejak itu kasus Covid-19 di DIY justru meroket.
"Dari 7 provinsi terlihat masih ada peningkatan di 5 provinsi dan yang mengalami penurunan Provinsi Banten dan Yogyakarta," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (21/1).
Namun pada hari itu kasus baru Covid-19 di DIY justru meroket hingga mencetak rekor yakni 456 kasus. Sehari berikutnya, Jumat (22/1), rekor itu pecah sendiri karena hari itu kasus bertambah 478 kasus.
Hari ini, Sabtu (23/1), kasus harian di DIY juga masih tinggi, yakni 473 kasus. Artinya dalam tiga hari, Covid-19 di DIY bertambah 1.407 kasus.
Sebelum lebih dari 400 kasus selama tiga hari terakhir, Covid-19 di DIY berkisar 200-300 kasus per hari dengan puncaknya 355 kasus pada 7 Januari lalu.
DIY menggunakan istilah pengetatan secara terbatas kegiatan masyarakat (PTKM) untuk PPKM mulai 11 Januari lalu. Sesuai data harian Pemda DIY, kasus Covid-19 pada 11-20 Januari berturut-turut adalah 285, 268, 319, 291, 262, 302, 277, 295, 287, dan 287 kasus.
Ucapan Airlangga seperti mengingatkan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyatakan DIY sebagai daerah terbaik dalam menangani Covid-19 tahun lalu. Namun kasus di DIY terus meningkat kala itu.
“Dari seluruh parameter yang kita miliki memang DIY yang paling baik,” tutur Jokowi saat pertemuan dengan Gubernur se-Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/7).
Juru Bicara Pemda DIY Berty Murtiningsih menyebut 473 kasus itu diperoleh dari 1.063 orang yang dites PCR. “Total kasus terkonfirmasi menjadi 19.209 kasus,” kata dia, Sabtu.
Ia menyebut penambahan kasus sembuh sebanyak 117 kasus, sehingga total sembuh menjadi 12.544 Kasus. “Penambahan kasus meninggal sebanyak 8 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 430 kasus,” imbuhnya.
Dengan rincian tersebut, 6.235 orang menjadi kasus aktif atau belum sembuh dari Covid-19. Mereka dirawat di rumah sakit rujukan dan shelter atau menjalani isolasi mandiri. Namun Pemda DIY belummembuka data jumlah pasien di RS dan tempat tidur yang masih tersedia.
Berty mengonfirmasi bahwa lonjakan kasus beberapa hari ini lantaran pelacakan usai libur Natal dan Tahun Baru. Namun ia menampik bahwa situasi ini bukti pengetatan atau PTKM gagal.
“Belum bisa disimpulkan demikian, mengingat juga didominasi hasil tracing kasus terdahulu, di mana menunjukkan penularan di DIY memang tinggi dan masyarakat belum optimal mendisiplinkan diri dengan melakukan protokol kesehatan dengan baik,” tuturnya.
Mengikuti perpanjangan PPKM Jawa-Bali, meski disebut Menteri Airlangga sukses menurunkan kasus, DIY turut memperpanjang pengetatan pada 26 Januari hingga 8 Februari 2021 mendatang.