Home Milenial BPS: Penduduk Sumsel Ada 8,5 Juta Jiwa

BPS: Penduduk Sumsel Ada 8,5 Juta Jiwa

Palembang, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat jumlah penduduk hasil Sensus Penduduk (SP) 2020. Dimana pada September tahun lalu jumlahnya mencapai 8,5 juta jiwa.

Kepala BPS Provinsi Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan sejak Indonesia menyelenggarakan Sensus Penduduk yang pertama pada 1961 silam, jumlah penduduk terus mengalami peningkatan.

“Hasil itu (8,5 juta jiwa penduduk Sumsel) dibanding SP 2010 memperlihatkan penambahan jumlah penduduk sebanyak 1,02 juta jiwa. Rata-rata setiap tahunnya sebanyak 98,7 ribu jiwa,” ujarnya di Palembang, Jumat (22/1).

Dikatakannya, untuk laju pertumbuhan penduduk Bumi Sriwijaya per tahun (2010 hingga 2020) sebesar 1,25 persen. BPS provinsi setempat menilai angka itu menurun dibanding periode 2000-2010.

Sedangkan presentase penduduk usia produktif 15 hingga 64 tahun terus meningkat. Pada 2000 proporsi penduduk sebesar 61,29 persen dari total populasi dan meningkat jadi 70,06 persen pada 2020.

“Perbedaan yang tajam antara presentase penduduk usia produktif dan non produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas) terlihat lebih tajam pada 2020. Artinya, Sumsel masih berada dalam masa bonus demografi karena 70,06 persen penduduknya masih berada di usia produktif,” katanya.

Selanjutnya, presentase penduduk lanjut usia (lansia) di wilayahnya sebesar 8,82 persen. Jumlah itu meningkat dibanding 2010 yang sebesar 6,24 persen berdasarkan hasil SP 2010.

“Ya, Sumsel sedikit lagi memasuki era ageing population ketika persentase penduduk usia 60 tahun ke atas-nya telah mencapai 10 persen ke atas,” ujarnya.

Dijelaskannya, untuk rasio jenis kelamin penduduk Sumsel 104. Artinya, terdapat 104 laki-laki per 100 perempuan di Sumsel pada 2020. Rasio tersebut pun bervariasi menurut kelompok umur.

“Kelompok usia hingga jelang 55 tahun, jumlah laki-laki lebih banyak dibanding jumlah perempuan. Kelompok umur 70 tahun ke atas, jumlah laki-laki lebih sedikit dibanding jumlah perempuan. Ya, itu karena angka harapan hidup laki-laki lebih rendah dari perempuan,” katanya.

2184