Jakarta, Gatra.com - Sekitar 250 orang penyintas Covid-19 dari karyawan Pelindo III Group dan masyarakat Surabaya, Jawa Timur (Jatim), melakukan donor plasma konvalesen.
Direktur Utama (Dirut) Pelindo III, U. Saefudin Noer, pada Jumat (22/1), menyampaikan, pihaknya mengajak penyintas Covid-19 untuk mendukung gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen yang dicanangkan pemerintah.
Donor plasma konvalesen yang bekerja sama dengan PMI Unit Donor Darah (UDD) Kota Surabaya ini berlangsung selama 2 hari, yakni sejak Kamis hingga Jumat (21-22/1).
Selain mendukung program pemerintah, juga bagian upaya perusahaan dalam mendukung pemulihan kesehatan masyarakat terpapar Covid-19. Plasma konvalesen sangat dibutuhkan, khususnya bagi mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat.
"Yang dilakukan oleh Pelindo III adalah wujud dari tanggung jawab perusahaan sebagai BUMN dengan misi mulia BUMN untuk Indonesia sesuai core values BUMN AKHLAK," ujarnya.
Keterlibatan masyarakat penyintas Covid-19 mendonorkan plasma konvalesen ini, lanjut Saefudin, menunjukkan hubungan yang harmonis dan semangat gotong royong melawan virus corona jenis baru, SARS CoV-2 tersebut.
Ia menyampaikan, sebelumnya Pelindo III juga pernah melakukan kegiatan donor plasma konvalesen pada Desember 2020 lalu. Selain kegiatan donor plasma konvalesen, Pelindo III juga mengadakan donor darah yang diikuti oleh 190 orang dan berhasil mengumpulkan sebanyak 144 kantong darah.
"Apresiasi yang tinggi kami sampaikan kepada para karyawan dan masyarakat yang mengikuti kegiatan donor plasma konvalesen, dengan harapan yang kita lakukan hari ini dapat menyelamatkan saudara-saudara kita yang saat ini tengah berjuang untuk sembuh dari Covid-19," ujarnya.
Sementara itu, Direktur SDM Pelindo III, Edi Priyanto, menambahakan, kegiatan ini juga merupakan bagian dari rangkaian bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) nasional. Menurutnya, bulan K3 nasional tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena diperingati pada masa pandemi Covid-19.
"Kita tidak boleh lengah karena wabah ini masih ada di sekitar kita. Perilaku hidup bersih dan sehat menjadi salah satu kunci untuk memutus rantai penyebaran. Di lingkungan kerja juga demikian, untuk itu tetap budayakan K3 dan patuhi protokol kesehatan," kata Edi.
Kepala PMI UDD Kota Surabaya, dr. Budi Arifah, dalam acara yang berlangsung di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, mengatakan, pihaknya setiap hari menerima sedikitnya 100 permintaan plasma konvalesen dari Kota Surabaya dan sekitarnya.
Menurut Edi, tingginya permintaan tersebut tidak sebanding dengan jumlah plasma yang dapat dikumpulkan dari sejumlah penyintas Covid-19 yang berinisiatif melakukan donor plasma. Hal itu tak lepas dari sejumlah persyaratan yang ditentukan dan harus dipenuhi oleh para calon pendonor.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi selain pernah terkonfirmas positif Covid-19, adalah bebas keluhan minimal 14-28 hari, berusia 17-60 tahun dengan berat badan lebih dari 55 kg, dan memiliki kadar antibodi dan total liter antibodi igG spesifik Covid-19.
“Sejak bulan Juli 2020 hingga hari ini, PMI UDD Kota Surabaya baru mengumpulkan sebanyak 3.000 kantong plasma konvalesen. Ini menunjukkan bahwa jumlah plasma tidak sebanding dengan jumlah permintaan," ungkapnya.
PMI UDD Kota Surabaya menghimbau kepada para penyintas untuk dapat melakukan donor plasma kovalesen karena para penderita atau pasien Covid-19 sangat membutuhkan, khususnya mereka yang bergejala sedang hingga berat.
Listiyo Ariftianto, salah satu penyintas Covid-19 yang merupakan karyawan Pelindo III, mengaku terketuk mengikuti donor plasma konvalesen untuk membantu sesama. Ia menyebutkan, sebagai mantan penderita Covid-19 sudah merasakan rasanya terinfeksi virus tersebut. Untuk itu dengan plasma yang ia donorkan diharapkan dapat menambah rasio kesembuhan masyarakat yang sedang terinfeksi Covid-19.
"Semoga plasma konvalesen yang saya donorkan dapat membantu dan memberikan manfaat bagi sesama dan semoga pandemi ini segera dapat diatasi," ucapnya.
Selama 6 bulan terakhir Pelindo III telah memberikan sejumlah bantuan untuk mendukung pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19. Bantuan yang pernah diberikan, mulai dari alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan hingga bantuan mobil ambulance yang dilengkapi dengan sejumlah peralatan untuk penanganan pasien Covid-19.