Banyumas, Gatra.com- Bupati Banyumas, Achmad Husein mengaku masih kebingunan terkait informasi perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sebab, hingga saat ini pihaknya belum menerima pemberitahuan resmi.
Menurut Husein, berdasarkan informasi yang diterima dari Pemprov Jateng, Kabupaten Banyumas tidak termasuk yang menerapkan PPKM tahap kedua. Namun sejumlah media massa memberitakan wilayahnya masih masuk daerah yang memberlakukan pembatasan.
"Termasuk (daerah yang diperpanjang) atau tidak saya juga bingung itu. Saya dapat dari provinsi, Banyumas enggak masuk, tapi saya baca di media ada Banyumas masuk. Itungan kita masuk (kriteria)," kata Husein di Pendapa Si Panji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat (22/1).
Husein mengatakan, pihaknya masih menunggu informasi resmi dari pemerintah pusat. Sebab, hingga saat ini belum ada pemberitahuan resmi.
Meski demikian, secara pribadi Husein lebih memilih tidak menerapkan PPKM. Agar kegiatan perekonomian masyarakat dapat berjalan dengan normal.
"Saya inginnya enggak ada PPKM, supaya masyarakat tumbuh ekonominya. Kalau masyarakat tumbuh ekonominya, otomatis dia bisa meningkatkan imunitas," katanya.
Pada masa PPKM ini, kata Husein, Pemkab Banyumas membuat gebrakan dengan penyekatan wilayah perbatasan dan kewajiban bagi pendatang untuk menunjukkan surat keterangan bebas COVID-19 atau tes cepat antigen dengan hasil negatif. Operasi gabungan ini akan berakhir bila PPKM tidak diperpanjang.
Adapun berdasarkan data Dinas Kesehatan Banyumas, angka kematian di Kabupaten Banyumas menunjukkan grafik menurun. Per hari ini angka kematian sebanyak 4,8 persen , dibandingkan sehari sebelumnya yakni 5,04 persen.