Pati, Gatra.com - Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) Kabupaten Pati, Jawa Tengah berharap capaian pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor perikanan sebesar Rp11 miliar dapat tercapai.
Meski Kabid Pembinaan dan Pengelolaan TPI ( P2TPI) Dislautkan Pati, Dwi Endang Subekti menyebutkan jika target tersebut cukup memberatkan. Manakala pagebluk Covid-19 masih saja terjadi, belum lagi adanya cuaca ekstrem akhir-akhir ini.
“Kenaikannya tahun ini sangat signifikan dibandingkan tahun lalu. Cukup berat karena situasinya masih seperti sekarang ini,” ujarnya melalui sambungan telepon, Jumat (22/1).
Diterangkannya, pada tahun 2020 lalu PAD sektor perikanan ditargetkan Rp6,7 miliar. Lantaran mampu melampaui target utama hingga Rp8 miliar, maka pada tahun 2021 ini dinaikkan hingga Rp11 miliar.
“Kita harus bekerja lebih keras untuk memenuhi target utama sebesar itu,” lanjutnya.
Diakuinya, pada triwulan pertama dan kedua pendapatan akan sedikit lebih rendah. Mengingat cuaca masih tidak nenentu. Banyak kapal penangkap ikan juga belum bersandar untuk membongkar muatannya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
“Selain itu belum musim ikan juga kan. Sehingga pada triwulan pertama dan kedua itu memang masih rendah,” jelasnya.
Dijelaskannya, puncak musim ikan biasanya terjadi pada triwulan ketiga yakni pada bulan September-Desember. Tidak menutup kemungkinan PAD sebesar itu dapat tercapai.
“Pembongkaran kapal penangkap ikan itu tetap melalui TPI. Itu menjadi keuntungan bagi kita,” ujarnya.
Disamping itu, perusahaan baik lokal maupun luar daerah, banyak yang mengambil bahan baku ikan segar dari kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani. Apalagi semua pembongkaran dan transaksi dilakukan di TPI di Kecamatan Juwana.
“Pendapatan asli daerah ini kan dari retribusi dan bukan dari hasil penjualan ikan nelayan. Kita juga dapat retribusi dari parkir kapal, dan lain-lain. Sehingga kami optimis targert sebesar itu bisa tercapai,” ungkapnya.