Cilacap, Gatra.com – Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menargetkan penanaman kedelai dengan luasan lahan 15 ribu hektare pada 2021. Ini merupakan salah satu langkah mengantisipasi kelangkaan kedelai, seperti yang terjadi saat ini.
Kepala Dinas Pertanian Cilacap, Supriyanto mengatakan, rencananya bantuan benih untuk lahan seluas itu mulai didistribusikan pada masa tanam kedua ladang atau sekitar April 2021. Selain ladang kedelai juga ditanam sebagai tanaman sela atau palawija pada masa tanam ketiga sawah, sekitar Juni-Juli 2021.
“Ya kita sudah mulai mengumpulkan CPCL, calon petani caloh lokasinya. Cuma belum masuk, kalau targetnya sih 15 ribu hektare, tapi tidak tahu itu tercapai atau tidak,” katanya.
Saat ini, kata dia, petugas di lapangan sedang mendata kelompok tani calon penerima benih beserta luasannya. Namun, dia mengaku belum mengetahui jenis atau varietas kedelai yang akan diberitakan kepada kelompok tani. Tetapi, yang jelas kedelai unggul dan jenis putih yang digunakan untuk produksi tahu dan tempe.
“Ya ditanam di kedua-duanya kalau memungkinkan. Bisa ditanam pada masa tanam kedua yang lahan kering (ladang-red). Langsung MT 3 kedelai lagi juga boleh,” ujarnya.
Supriyanto mengemukakan, potensi lahan di Cilacap sangat besar. Pasalnya, Cilacap adalah salah satu wilayah dengan luasan lahan pertanian terluas di Jawa, dengan luasan sawah produktif mencapai 65 ribu hektare. Potensi ini bisa dimaksimalkan sebagai sentra kedelai pada masa tanam ketiga atau kemarau. “Potensinya besar. Sekarang masih pendataan,” ujarnya.