Semarang, Gatra.com – Sebuah pemandangan berbeda terjadi di Jalan Papandayan, Sampangan, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/1). Sebuah tanaman pisang tertanam di jalan beraspal di kawasan tersebut.
Pohon tersebut juga bisa dilihat banyak orang, karena posisinya berada di dekat kawasan perempatan jalan. Pemandangan ini bisa dilihat pengguna kendaraan, maupun masyarakat yang melintas di Jalan Kelud Raya, Jalan Menoreh Raya, maupun Jalan Lamongan Raya.
Pohon tersebut ditanam di saluran drainase yang selama ini melintang di Jalan Papandayan. Selama ini, beberapa titik penutup drainase berupa rangkaian besi rusak. Akibatnya, mengganggu pengguna jalan yang melintas.
Di salah satu titik rusak tersebut, pohon pisang itu ditanam, kemudian ditutupi sejumlah dedaunan pohon. Tak pelak, hal ini mengundang banyak orang yang melintas, memerhatikan keberadaan pohon itu. Belum diketahui, siapa yang menanam pohon pisang tersebut.
“Setahu saya, memang besi penutup drainase yang ada, rusak. Saat roda kendaraan menginjak di titik tertentu, maka akan berdentang keras. Tentu semakin bahaya jika besi malah terus terangkat dan membuat kendaraan, utamanya sepeda motor terpelanting,” ungkap Adi Kristian, salah satu warga yang melintas.
Selama ini, posisi besi penutup lebih rendah dari aspal jalan yang ada. Posisi jalan sebagai jalur yang menuju tanjakan, membuat masyarakat kerap melaju dengan kecepatan tinggi. “Kalau tidak hafal jalan, dan tidak tahu titik-titik rusak dari penutup drainase tersebut, memang bisa membuat bahaya,” tandasnya.