Jakarta, Gatra.com - Aksi heroik mendiang Natsyelia Paulus Ake, atau biasa dikenal sebagai Suster Nia, ketika menyelamatkan bayi pada saat gempa di Majene, Sulawesi Barat, tepatnya di RS Mitra Mamuju, berkekuatan 6,2 skala magnitudo, Jumat dini hari (15/1), mendapat sorotan publik.
Gempa mulai terjadi pada tengah malam. Nia dan rekan-rekan sejawatnya telah mengevakuasi sebagian besar pasien di rumah sakit. Namun, Nia kembali masuk ke gedung untuk menyelamatkan bayi. Gedung tidak lagi mampu menahan gempa, lalu roboh dan menimpa Nia dan bayi yang ditolongnya itu.
Pada Jumat siang, setelah berjam-jam tertimbun reruntuhan, Nia dan bayi tersebut berhasil dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara, Mamuju. Namun, setelah mendapat perawatan, Suster Nia menghembuskan napas terakhir, sementara sang bayi, masih dalam perawatan.
Presidium Perhimpunan Nasional Aktivis (PENA) 98, Yervis M Pakan, mengenang aksi heroik Nia, dan mengirimkan doa kepada mendiang, yang dianggapnya sebagai "inti ajaran kasih". Melalui keterangan resmi, Yervis juga memberikan rasa hormat yang tinggi atas rasa kemanusiaan yang dimiliki mendiang.
"Tanah Air menangis duka karena berbagai bencana, tapi Ibu Pertiwi pasti tersenyum bahagia merengkuhmu bersama pejuang-pejuang kemanusiaan lainnya yang merebahkan diri istrahat sejenak," tutup Yervis.