Jakarta, Gatra.com - Sebanyak tiga jenazah korban kecalakaan pesawat Sriwijaya Air pekan lalu, telah teridentifikasi pada Rabu (20/1). Proses identifikasi itu didapatkan dari DNA keluarga korban.
Ketiga jenazah tersebut yaitu, Yulian Andhika (33), jenis kelamin laki-laki; Ratih Windania (32), perempuan; dan Teofilus Uradari (22), laki-laki.
Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, Kombes Pol Ratna membeberkan proses identifikasi itu. Untuk jenazah Yulian Andika, yang diduga sebagai pramugara maskapai tersebut, diketahui berdasarkan data pembanding dari ibu kandung.
Jenazah kedua, Ratih Windania, juga teridentifikasi dari data pembanding ibu kandung, yang jasadnya telah lebih dulu diidentidikasi pada 15 Januari 2021. Proses identifikasi itu melibatkan sedikitnya tiga anggota keluarga yang diduga juga menjadi korban.
"Kami cocokkan, ternyata Ratih Windania ini cocok dengan separuh dari Ibu Rahmawati. Jadi, masih ada satu yang belum bisa teridentifikasi dari keluarga tersebut, yaitu cucunya," jelas Ratih di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (21/1).
Adapun jenazah ketiga Teofilus Uradari, sambung Ratih, teridentifikasi berdasarkan data pembanding dari ibu kandung.
Sementara itu, Direktur Capil Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Ningrum menyatakan, pihaknya telah menerbitkan 40 akte kematian. Sementara tiga jenazah yang baru teridentifikasi ini sedang dalam proses penerbitan.
"Total jenazah yang teridentifikasi sampai sore ini, ada 43. Sehubungan dengan Dirjen Dukcapil, kami sudah menerbitkan sebanyak 40 dokumen, dan yang belum diterbitkan atau dalam proses ada tiga dokumen. Tiga dokumen adalah yang baru kita rilis barusan," kata dia dalam konferensi pers yang sama.
Menurut Ningrum, Ditjen Dukcapil pun langsung menghubungi domisili asal tiga jenazah tersebut. Diperkarakan, Kamis 921/1) dokumennya akan diproses dan diterbitkan.
Dari 40 dokumen yang terbit, lanjutnya, telah diserahkan ke pihak keluarga sebanyak 29 dokumen. Sementara yang belum, termasuk tiga jenazah baru teridentifikasi itu, totalnya mencapai 14 dokumen.
"Kita menunggu informasi dari keluarga mau diserahkan di mana dokumen ini. Ada yang diserahkan di daerahnya, ada yang diserahkan bersamaan dengan penyerahan jenazah di sini," pungkasnya.
Diketahui, pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak itu dikabarkan hilang kontak di Kepulauan Seribu tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pesawat tersebut sudah dipastikan jatuh di dekat Pulau Laki-Lancang, Kepulauan Seribu.
Budi mengatakan pesawat itu mengangkut 62 orang. Rinciannya, 50 penumpang dan 12 kru pesawat. Penumpang terdiri dari 40 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi. Sementara 12 kru itu terdiri dari 6 kru aktif dan 6 ekstra kru.