Mataram, Gatra.com- Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, berharap manajemen inovasi dapat menemukan pola atau pattern yang berbeda pada setiap sektor. Sehingga outputnya dapat diekplore untuk menghasilkan karya-karya yang dapat meningkatkan kemajuan NTB di segala bidang.
Hal tersebut disampaikan Gubernur pada Seminar Nasional melalui virtual Call For Papers, mengusung tema "Peran Riset Berbasis Inovasi untuk Pembangunan Daerah di Era Revolusi Industri yang Berkelanjutan" yang digagas Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Rabu (20/1/2021) di Mataram.
Menurutnya, di era industri 4.0 ini, semua sektor harus memiliki pola atau artifaknya. Baik itu sebuah inovasi disektor pendidikan maupun sektor lainnya. Contoh pola manajemen inovasi di dunia pendidikan dari tingkat SD hingga Perguruan Tinggi modelnya lain dan harus memiliki ciri khas sendiri. "Termasuk pada sektor industri, pertanian dan perikanan , kehutanan, perdagangan semua beda,"Kata Gubernur NTB.
Ini yang membuat manajemen inovasi, lintas disiplin dan dapat melibatkan siapa saja dan merangkul lebih banyak audiens untuk berpartisipasi dan berkontribusi terhadap manajemen inovasi.
Kalau tidak mampu mengusai manajemen inovasi, terutama inovasi dengan platfon IT, seperti seniman musik, maka akan kalah dengan anak muda milenial yang mampu mengusai inovasi. Contohnya youtuber, dengan memanfaatkan IT anak-anak ini mampu berkreasi dan eksis. "Saya kaget ada seorang laki-laki tapi dengan kemajuan teknologi bisa dirubah suaranya menjadi suara perempuan atau menjadi lebih bagus,"ungkapnya.
Sama juga pada sektor perbankan, proses inovasi diperbankan beda caranya dengan sektor pertanian. Contohnya, bagaimana cara penggunaan IT. Mempelajari IT di perbankan itu beda dengan mekanisasi pertanian, peternakan, perikanan, industri dan lain sebagainya. Di NTB ini termasuk masih belum sejajar dengan perbankan-perbankan nasional.
Proses manajemen inovasi dinamikanya disektor perbankan, beda sekali dengan mengelola inovasi di sekolah dikampus dan lain sebagainnya. Sekarang orang bicara tentang webiner, zoom dan platfon lainnya, inikan termasuk inovasi juga.
Oleh karena itu, manajemen inovasi itu adalah satu area lintas disiplin yang melibatkan banyak ahli dan memiliki paten pembelajaran yang berbeda-beda. "Ini benar-benar area yang menarik dan menggairahkan, Jadi inovasi teknologi ini luar biasa," kata mantan anggota DPR RI ini.
Dijelaskan pula bahwa dasar atau basis dalam menggunakan instrumen, alat-alat LAB dan lain sebagainnya memiliki komunitas yang mengupgrade state of the art dari ilmu pengetahuan. Jadi tidak ada yang sia-sia dalam proses inovasi itu baik basis riset atau upload riset.
Oleh karena itu, dalam pembangunan seperti sekarang manajemen inovasi sangat dibutuhkan. Sementara jelasnya, awal dulu manajemen inovasi menjadi satu prodi yang langkah di Indonesia. Karena banyak program pemerintah saat itu seperti Sain Tekno Park dan lain sebagainnya belum mampu dikembangkan dengan maksimal.
Diakuinya manajemen inovasi pada lulusan-lulusan awal UTS, masih terlampau memudahkan diluar jalur school of paper tentang manajemen inovasi itu sendiri. "Kuliah umum yang kami adakan di UTS awalnya, membuka mata dan informasi dari banyak kalangan terutama mahasiswa pasca sarjana bahwa ilmu ini lintas disiplin dan sangat menarik dan bisa masuk pada semua sektor,"jelasnya.
Manajemen Inovasi adalah bidang ilmu multidisiplin yang sedang berkembang. Program Studi Manajemen Inovasi memadukan antara pendidikan, riset, science dan teknologi yang selaras dengan tuntutan industry 4.0.
Program Studi Magister Manajemen Inovasi yang telah dibuka UTS diharap mencetak calon-calon enterpreneur baru dan sumber daya manusia handal di sektor birokrasi dan pelayanan publik..