Semarang, Gatra.com - Minat penyintas Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng) melakukan donor plasma konvalesen dalam beberapa pekan terakhir cukup tinggi. Palang Merah Indonesia (PMI) Jateng menyebutkan jumlah penyintas Covid-19 yang telah melakukan donor plasma konvalesen sebanyak 871 orang.
Ketua PMI Jawa Tengah (Jateng) Imam Triyanto menyatakan, akan terus berupaya meningkakan kesadaran penyintas Covid-19 untuk mendonorkan plasmanya.
“Banyak pasien Covid-19 setelah mendapat donor plasma konvalesen sembuh,” katanya, Rabu (20/1).
Guna meningkatkkan jumlah pendonor plasma, lanjut Imam, bekerja sama dengan Unit Donor Darah (UDD) PMI di 35 kabupaten dan kota di Jateng.
UDD PMI di setiap kabupaten dan kota diminta mengajak penyintas Covid-19 di daerahnya masing-masing untuk mendonorkan plasmanya.
“Saat ini UDD PMI yang bisa melakukan pengambilan plasma yakni UDD Kota Semarang, Solo, dan Banyumas, sedangkan UDD lainnya mengakomodasi penyintas di wilayahnya dan melakukan seleski calon pendonor plasma,” ujarnya.
Tujuan seleksi untuk memastikan plasma yang diambil mengandung antibodi, yang namanya Imunoglobulin G, karena tidak semua calon pendonor plasma memenuhi syarat itu.
“Jadi petugas UUD PMI di daerah melakukan seleksi, mengakomodasi, mencari, menghubungi rumah sakitnya, mencatat yang memenuhi kriteria,” katanya.
Menurut Imam, syarat pendonor plasma antara lain, mantan pasien Covid-19 yang sudah sembuh, khusus untuk perempuan belum pernah hamil, serta batas pengambilan plasma hanya sampai sekitar enam bulan.
Mengingat, antibodi makin lama makin berkurang, maka penyintas Covid-19 bisa diambil plasmanya setiap dua minggu.
“Kami mengimbau agar penyintas Covid-19 agar bersedia mendonorkan plasmanya. Dari pengalaman, banyak pasien Covid-19 yang mendapat donor plasma bisa sembuh,” ujar Imam.
Sementara itu, sebanyak 30 pekerja Pertamina wilayah Jawa Bagian Tengah yang telah dinyatakan sembuh Covid-19 mendonorkan plasma ke PMI Kota Semarang.
“Para pekerja itu dipastikan sudah sembuh Covid-19 yang dibuktikan dengan hasil swab PCR sebanyak dua kali hasilnya negatif. Ini sebagai bentuk dari kepedulian Pertamina, khususnya di Pertamina regional JBT,” katany Pejabat sementara (Pjs) Unit Manager Communication, Relations & CSR Marketing Operation Pertamina Jawa Bagian Tengah (JBT), Arya Yusa Dwicandra.