Brebes, Gatra.com - Tanah yang bergerak mengakibatkan puluhan rumah rusak di Desa Manggis, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Warga yang terdampak harus mengungsi dan menunggu relokasi.
Bencana alam tersebut terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah setempat. Pergerakan tanah membuat tembok rumah-rumah warga ambles. Beberapa di antaranya terancam roboh.
Camat Sirampog, Lukman Hakim mengatakan, tanah bergerak pertama kali terjadi pada Rabu (13/1). Ada 28 bangunan rumah dan fasilitas umum yang rusak akibat kejadian itu.
"Ada 26 rumah, satu masjid dan satu TPQ (Tempat Pengajian Alquran) yang rusak sampai hari ini," kata Lukman, Rabu (20/1).
Menurut Lukman, jumlah bangunan yang rusak bertambah dari sebelumnya 23 rumah sejak tanah bergerak pertama kali terjadi. Kondisi tanah juga masih terus mengalami pergerakan sehingga kerusakan dikhawatirkan akan meluas.
"Pergerakan tanah masih terjadi, tapi tidak terlalu parah karena beberapa hari ini tidak hujan. Hujan besar masih dikhawatirkan terjadi lagi, karena banyak retakan," ujar Lukman.
Menurut Lukman, dari 26 rumah yang rusak, enam di antaranya rusak berat sehingga terpaksa dirobokan. Warga yang menghuni rumah-rumah yang rusak juga harus mengungsi untuk mencegah terjadinya korban jiwa.
"Dari 26 kepala keluarga yang terdampak, yang mengungsi 60 orang. Untuk sementara mereka mengungsi ke rumah saudara dan tetangga karena sudah tidak memungkinkan ditinggali," ujarnya.
Sementara warga lain yang tidak terdampak, menurut Lukman masih menetep di rumah mereka dan mengantisipasi terjadinya hujan deras atau tanah bergerak.
"Total ada 42 kepala keluarga yang tinggal di satu lingkungan RT yang terjadi di tanah bergerak, yang sudah terdampak 26 kepala keluarga," ungkapnya.
Terkait kemungkinan dilakukan relokasi, Lukman menyebut langkah itu masih menunggu hasil kajian dari ahli geologi. Jika diperlukan relokasi, maka pihaknya akan segera mencari lahan yang aman sesuai rekomendasi dari ahli geologi.
"Dari pemkab masih menunggu geologi kajian geologi dulu sebelum menentukan apakah dilakukan relokasi atau tidak," ujarnya.