_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyebut pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah pandemi Covid-19 baru terlaksana di 34.200 sekolah di Tanah air. Angka tersebut mengartikan bahwa baru sekitar 15 persen sekolah yang melakukan belajar tatap muka.
"Sekitar 84,5 persen atau 186.552 sekolah sisanya masih menerapkan belajar dari rumah. Itu data yang kami peroleh dari hasil survei dan riset yang kami lakukan dalam pemantauan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi," kata Nadiem saat hadir dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi X DPR RI, Rabu (20/1).
Secara terperinci, Nadiem menyebut bahwa Pembelajaran tatap muka yang dilakukan di jenjang SMA baru tercatat 19, sedangkan 81 persen sisanya masih pembelajaran jarak jauh (PJJ). Begitupun untuk data SMK dimana 17,5 persen masih melakukan PTM dan 82,5 persen melakukan PJJ. Sedangkan data untuk SMP menunjukan 19,8 persen sudah melakukab PTM dan 80,2 persen sisanya melakukan PJJ.
Sedangkan mayoritas di SD itu melakukan PJJ. Hanya sekitar 13,5 persen yang tatap muka. Untuk kota-kota besar yang menjadi mayoritas klaster Covid-19, seperti DKI Jakarta sampau Palembang, semua masih menerapkan PJJ. Kisaran 1 sampai 6 persen saja yang melaksanakan PTM," jelas Nadiem.
Masih rendahnya pembelajaran tatap muka di beberapa kota besar tersebut menunjukan bahwa tingkat kemauan pemerintah daerah (Pemda) untuk membuka belajar tatap muka masih rendah. Terutama daerah yang menjadi klaster tertinggi kasus Covid-19, pemerintah daerah tampak masih menunjukan kewaspadaan yang baik terhadap resiko penularan jika pembelajaran tatap muka di lakukan.
"Sehingga, walaupun kita sudah memberikan otoritas kepada pemda untuk tatap muka tingkat kemauan masih cukup rendah, apalagi di daerah yang cukup besar," pungkasnya.
