Jakarta, Gatra.com - Konferensi atau pertemuan jarak jauh menjadi alternatif yangmau tidak mau harus dihadapi berbagai kalangan di masa pandemi Covid-19. Kebutuhan akan konferensi jarak jauh tak pelak menjadi sebuah masalah penting yang dihadapi, khususnya kalangan pebisnis.
Kepala Bidang Meeting Incentive Conference Exhibition (MICE), Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Budiarto Linggowijono mengatakan, pandemi yang belum jelas kapan berakhir membuat pertemuan virtual menjadi sebuah kebiasaan normal baru. Oleh karenanya kebutuhan atas teknologi konferensi audio berkualitas tinggi serta skalabilitas yang fleksibel menjadi elemen penting. Dirinya pun sekaligus memperkenalkan teknologi audio Shure Conferencing Audio Ecosystem sebagai salah satu contoh sebuah ekosistem audio konferensi yang lengkap.
"Kami tentu butuh solusi konferensi audio yang dapat dengan mudah dipergunakan untuk bekerja dengan baik di ruang rapat kecil maupun besar. Terutama dengan adanya perubahan ukuran besaran pertemuan dan kebijakan pembatasan jarak sosial," ujar Budi saat hadir dalam Diskusi Daring, Rabu (20/1).
Hal itu juga diamini oleh Head of Public Policy and Government Relations GOJEK Indonesia, Shinto Nugroho. Shinto menyebut kebijakan pembatasan jarak sosial (social distancing) dan bekerja di rumah, membuat pertemuan virtual menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengelola produktivitas perusahaannya selama pandemi.
Berdasarkan pengalamannya melakukan rapat-rapat virtual, penggunaan teknologi konferensi audio yang memadai dan dapat beroperasi dengan lancar, akhirnya sudah menjadi kebutuhan krusial bagi korporasi.
"Di GOJEK misalnya, kehandalan alat dan sistem merupakan salah satu kunci penting dalam pelaksanaan teleconference. Suara yang kurang jernih, video yang buram, dan pemasangan peralatan yang rumit menjadi tantangan utama bagi pengguna," pungkasnya.