Islamabad, Gatra.com - Pakistan pada Senin menyetujui vaksin China Sinopharm COVID-19 untuk penggunaan darurat.
Pernyataan tersebut diungkapkan otoritas setempat dua hari setelah vaksin AstraZeneca yang dikembangkan dengan Universitas Oxford juga menerima otorisasi serupa.
Badan regulasi pengawasan obat-obatan Pakistan (DRAP) mengatakan bahwa vaksin yang diproduksi oleh China National Pharmaceutical Group (SinoPharm), telah diberi persetujuan penggunaan secara darurat (EUA).
Kementerian kesehatan Pakistan mengatakan bahwa negara itu sedang dalam proses berbicara dengan pembuat vaksin yang berbeda.
“Dua vaksin COVID-19 telah diberikan EUA dengan kondisi tertentu,” kata juru bicara DRAP, dikutip Reuters, Selasa (19/1).
Dia menambahkan bahwa kedua vaksin tersebut telah dievaluasi keamanan dan kualitasnya.
“Otorisasi akan ditinjau kembali setiap tiga bulan untuk mengetahui data lebih lanjut mengenai keamanan, kemanjuran dan kualitas,” kata juru bicara tersebut.
Menteri kesehatan Faisal Sultan mengatakan bahwa Pakistan terlibat dengan sejumlah pembuat vaksin pada akhir pekan, ini dan negara sudah bisa mendapatkan dalam jumlah puluhan juta dosis vaksin di bawah perjanjian dengan Cansino Biologics Inc. China
Kandidat Ad5-nCoV COVID-19 dari perusahaan vaksin saat ini hampir menyelesaikan uji klinis Fase III di Pakistan.
“Hasil awal dari vaksin Cansino mungkin akan keluar pada pertengahan Februari,” kata Sultan.
Namun, Pakistan belum memesan vaksin apa pun.
Menteri tersebut mengatakan bahwa Pakistan berencana untuk menanggung vaksin untuk sebagian besar penduduk secara gratis. Perusahaan swasta juga dapat diizinkan terlibat untuk mengimpor dan menjual vaksin setelah pasokan tersedia.
Pakistan melaporkan 1.920 infeksi virus korona baru dan 46 kematian pada hari Senin, sehingga menjadikan jumlah total kasus lebih dari 521.212 dengan kematian mendekati 11.000.