Semarang, Gatra.com - Prospek ekonomi Jawa Tengah (Jateng) pada 2021 diperkirakan cerah dengan pertumbuhan berkisar 3,3%-4,5% atau bahkan bisa lebih tinggi. Hal ini dikatakan pengamat ekonomi Unika Soegiyapranata Semarang, Prof. Dr. Andreas Lako, dengan asumsi new normal dan pengendalian Covid-19 akan terus berlanjut. Serta terjadi vaksinasi komunitas yang efektif, kepercayaan pelaku pasar pulih, dan tidak terjadi gejolak sosial dan politik.

“Saya optimis ekonomi di Jateng pada 2021 mengalami pertumbuhan antara 3,3 persen hingga 4,5 persen atau lebih,” katanya, Selasa (19/1). Sedangkan pertumbuhan ekonomi Jateng pada triwulan III dan IV 2020 menurut Andreas minus 1,6% hingga 0,5%.

Meski prospek ekonomi 2021 cerah, lanjut Andreas, namun pemerintah dan semua pihak agar mewaspadai isu-isu krusial yang bakal terjadi pada tahun ini. Ada beberapaa isu krusial yang perlu diwaspadai antara lain, terjadinya ledakan kasus Covid-19 gelombang III yang sulit terkendali.

Terjadinya ledakan kenaikan jumlah kemiskinan dan pengangguran terbuka, melebarnya ketimpangan sosial akibat lilitan Covid-19, serta ledakan krisis ekonomi dan keuangan negara baik APBN atau APBD gelombang II. “Oleh karenanya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah perlu menyiapkan contingency plan (rencana darurat) di apabila terjadi ledakan kasus tersebut,” ujarnnya.

Tantangan ekonomi 2021, lanjut Andreas kemungkinan akan lebih berat dibanding tahun 2020 sehingga pemerintah dan para pelaku usaha serta masyarakat luas menyiapkan diri sedini mungkin.

“Saya mengingkatkan kepada semua pihak untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk itu,” katanya.