Pekanbaru, Gatra.com- Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Provinsi Riau, Nofriadi, menyebut giat vaksinasi yang masih minim di Riau, membuat penerapan protokol kesehatan harus lebih maksimal. Menurutnya penerima vaksin pun perlu sekian hari untuk mendapatkan kondisi sistem imun yang prima.
"Jadi belum bisa dilonggarkan protokol kesehatan, karena baru dosis 1. Dosis 2 nanti pada hari ke-14. Kalau taat di vaksin, full sistem imun baru di dapat setelah sekian hari," jelasnya kepada Gatra.com, Selasa (19/1).
Selaku Ketua IAKMI Riau, Nofriadi, ikut dalam vaksinasi dosis tahap pertama yang digelar pada 14 Januari di Provinsi Riau. Adapun dosis tahap kedua dijadwalkan tanggal 28 Januari 2021.
Dikatakan Nofriadi, dengan rentang waktu penerimaan dosis kedua dan masih terbatasnya jumlah vaksin di Riau, maka upaya meredam Covid-19 tetap lebih efektif dengan pendekatan-pendekatan yang telah dicoba sebelumnya. "Tetap dengan penerapan 3 M," tekannya.
Adapun Provinsi Riau memperoleh 20 ribu kiriman vaksin dari Jakarta. Jumlah ini bakal meningkat seiring waktu, menyesuaikan dengan program vaksinasi di Riau yang menyasar lebih kurang 4 juta penduduk.
Sambung Nofriadi, kehadiran virus Covid-19 varian baru, juga menjadi alasan dari pentingnya menerapkan protokol kesehatan.
Letak Riau yang berdekatan dengan Negeri Jiran, Malaysia dan Singapura, turut membuat daerah ini rawan dengan varian baru Covid-19. Terlebih, Singapura pada akhir Desember 2020 mengumumkan adanya temuan Covid-19 varian Inggris di Negeri Singa. Hingga kini rute penerbangan internasional belum dibuka ke Pekanbaru, sebagaimana daerah lainya di Indonesia.