Purwokerto, Gatra.com - Sedikitnya 3.400 warga dari 80 desa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjalani tes cepat antigen, Senin (18/1). Tes ini dilakukan sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk menekan angka kematian akibat COVID-19 di wilayahnya. Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, dari hasil pengecekan di lapangan, sementara ini ditemukan dua orang yang positif hasil tes cepat antigen.
"Di (Kelurahan) Sumampir baru 20 orang, di sini (Kelurahan Mersi) 33 orang tapi langsung ketahuan hasilnya. Di sini yang positif itu dua, dan barusan ternyata bergejala. Ini kan bisa langsung kita amankan," katanya, usai mengecek lokasi tes cepat antigen massal di Balai Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur, Banyumas, Senin (18/1).
Dia menjelaskan, pengecekan dilakukan untuk mendeteksi secara penyebaran virus secara dini. Terutama bagi warga yang memiliki penyakit bawaan (komorbid) dan berusia 55 tahun ke atas. "Andaikata tidak kita cek begini, kemudian mereka tidak tahu tahu-tahu sudah parah. Kemudian mereka datang ke rumah sakit, karena terlambat itu yang meninggal," tambahnya.
Dia mengatakan, target tes antigen ini sebanyak 5.000 orang, terutama warga yang komorbid dan rentan terpapar Covid-19. Untuk yang hasilnya positif akan dibawa ke rumah sakit, sedangkan yang tidak bergejala, di isolasi di Baturraden. "Besok kita evaluasi. Kalau memang dengan cara ini efektif untuk mencegah kematian, ya kita akan lanjutkan. Kalau efektif nanti kita tambah lagi. Nanti keluarganya akan ditracing juga," ucapnya.
Warga Kelurahan Purwokerto Wetan, Kecamatan Purwokerto Timur, Sakum (60) mengaku tidak takut saat diambil sampel usap tenggorokan oleh petugas kesehatan. Pria yang tinggal bersama anak dan menantunya ini baru pertama kali menjalani rapid test antigen. "Saya sedang menjalani pengobatan, ada keluhan paru-paru. Berobatnya di RS Wiradadi Husada. Sudah tiga tahun lebih," kata dia.