Jakarta, Gatra.com - Rem blong menjadi momok menakutkan bagi para pengemudi. Rem blong adalah istilah yang umum dipakai untuk menggambarkan kegagalan sistem rem untuk menghentikan mobil sesuai harapan pengemudi. Alhasil, kecepatan mobil tidak bisa dikurangi dan berpotensi mengakibatkan kecelakaan fatal jika tidak bisa dikendalikan.
Penyebab rem blong paling umum adalah permasalahan pada minyak rem. Seperti minyak rem yang habis karena pemilik mobil alpa mengisinya. Atau masuknya udara pada sirkulasi minyak rem bisa menyebabkan terjadinya oksidasi dan menghasilkan uap air yang akan menguap saat panas dan membuat tekanan minyak rem menurun.
Kualitas minyak rem yang buruk karena terpengaruh suhu atau kedaluwarsa bisa menjadi penyebab. Mobil yang cukup berumur juga bisa memiliki endapan lumpur di dalam sistem rem yang bisa menyumbat dan menyebabkan rem blong. Termasuk munculnya karat di perangkat rem yang berbahan besi sehingga merusak senyawa kimia minyak rem dan menimbulkan endapan lumpur.
Selang dari bahan karet yang getas sudah tidak lagi fleksibel dan pecah saat menerima tekanan berat. Kampas rem aus, kaliper membeku, piston rem atau seal piston master silinder rusak akibat pemakaian yang terlalu lama juga bisa memicu rem mobil gagal berfungsi.
Ada beberapa tips yang disarankan Auto2000 untuk memelihara sistem rem. Seperti tidak mengistirahkan kaki di pedal rem. Menginjak pedal rem saat tidak dibutuhkan dalam jangka waktu panjang menyebabkan panas akibat gaya gesek tersimpan di kaliper rem dan membuat rem gagal beroperasi. Hindari pula memaksa mengerem penuh di jalan menurun yang terjal dan disarankan untuk memanfaatkan engine brake dengan menurunkan posisi gigi transmisi.
Rem tidak dapat bekerja optimal saat hujan turun atau jalan basah. Oleh sebab itu, segera turunkan kecepatan mobil ketika melalui jalan yang basah. Sempatkan beristirahat ketika perjalanan jauh, minimal setiap 3 jam sekali untuk memberikan kesempatan pada sistem rem melepaskan panas.
Untuk merawat sistem rem, yang pertama dan paling penting adalah wajib memeriksa level minyak rem di dalam tabung penyimpanan minimal sebulan sekali. Segera tambah jika kurang dengan minyak rem yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Periksa pula sekitar tabung minyak rem akan potensi kebocoran, terutama sekitar sambungan selang.
Formula kimia dalam minyak rem ada masa pakainya. Jika dipaksakan, tekanan rem bisa hilang dan rem mobil blong karena kualitas minyak rem menurun. Oleh sebab itu, sebaiknya minyak rem dikuras dan diganti seluruhnya setiap 40.000 km atau 2 tahun sekali untuk menjaga kualitasnya. Lakukan pembersihan tabung minyak rem bersamaan dengan pengurasan minyak rem guna mencegah endapan lumpur bahkan lumut.
Jangan tunda untuk mengganti kampas rem jika direkomedasikan untuk diganti. Sekaligus, periksa kondisi piringan cakram atau teromol rem. Fungsi piston adalah untuk menggerakkan kaliper penjepit kampas rem ke piringan rem. Lakukan pemeriksaan untuk memastikan piston tidak macet, terutama dari karat dan kerusakan bagian karet–karet piston.
Rem tangan tidak mengandalkan sistem yang sama dengan rem mobil sehingga bisa berfungsi sebagai rem darurat ketika rem utama blong. Cek kondisi rem parkir supaya tidak bermasalah ketika dibutuhkan.
Langkah paling mudah dan efektif untuk mencegah rem mobil blong adalah dengan melakukan servis berkala. Masalah rem blong sering dialami oleh mobil berusia lanjut atau jarak tempuh tinggi, terlebih jika mobil tersebut tidak rutin menjalankan servis berkala. Servis berkala di bengkel Auto2000 akan mengecek kondisi sistem rem keseluruhan.
“Cek secara rutin komponen rem mobil agar tidak bermasalah di jalan. Auto2000 memberikan kesempatan untuk servis berkala menggunakan Paket Spontan sebagai upaya menjaga kesehatan sistem pengereman mobil,” jelas Nur Imansyah Tara, Aftersales Division Head Auto2000, lewat siaran pers.