Jakarta, Gatra.com - Hasil operasi SAR bencana gempa bumi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat telah menemukan 49 korban meninggal dunia.
"Korban meninggal dunia hingga malam ini sebanyak 49 jiwa, dari Mamuju 40 jiwa dan Majene 9 jiwa," kata Dan Kesiapsiagaan Basarnas, Mayjen TNI Bambang Suryo Aji saat konferensi pers di JICT 2, Sabtu (16/1) malam.
Basarnas pada operasi ini mengerahkan tim SAR dari Kantor SAR Mamuju, Makassar, Palu, Balikpapan, Gorontalo, dan tim Inasar dari Kantor Pusat Basarnas.
Total personil yang dikerahkan sebanyak 100 orang dengan perlengkapan ekstrikasi sebanyak 17 set.
Basarnas juga didukung penuh oleh unsur SAR lainnya, seperti TNI, Polri, BNPB, BPBD, dan stakeholder lainnya yang ada di Mamuju dan Majene.
Seperti diketahui bencana gempa bumi cukup besar mendera Sulawesi Barat. Mamuju dan Majene digoncang 2 gempa berkekuatan cukup besar selama 2 hari berturur-turut. Gempa pertama terjadi hari Kamis (14/1/2021) pukul 14.45 WITA dengan kekuatan magnitudo 5,9. Pusat gempa di darat, tepatnya 4 km arah barat laut Majene.
Gempa kedua dengan skala lebih besar, 6,2 SR menyusul keesokan harinya, Jumat (15/1/2021) dini hari pukul 02.28 WITA. Gempa pada kedalaman 10 km itu berjarak sekitar 35 km selatan Kota Mamuju dan sekitar 62,2 km sebelah utara Kota Majene.
Gempa tersebut juga mengakibatkan longsor di 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju, kerusakan infrastrukur seperti jembatan, gedung perkantoran, ruko, hotel, puskesmas, kendaraan, dan ratusan rumah warga mengalami kerusakan berat hingga ringan.