Jakarta, Gatra.com - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, tren ekspor Sarang Burung Walet (SBW) menunjukan peningkatan signifikan dalam lima tahun terakhir. Rumah dari burung walet atau Collocalia sp. ini banyak dihasilkan dari Pulau Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi.
"Ini adalah anugerah dari Tuhan untuk kita, tanpa perawatan khusus walet memberikan sumbangan devisa negara dan pendapatan bagi petani," kata SYL dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Sabtu (19/1).
Berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQFAST Badan Karantina Pertanian (Barantan) tercatat selama masa pandemi Covid-19, jumlah ekspor SBW mencapai 1.155 ton dengan nilai Rp28,9 triliun. Angka ini meningkat 2,13% dari pencapaian di tahun 2019 yang hanya sebanyak 1.131,2 senilai Rp28,3 triliun saja.
Tercatat, sebanyak 262 ton atau 23% dari total ekspor SBW Indonesia dibeli oleh Cina. Lantaran, harga jual di Cina lebih tinggi dibandingkan negara tujuan lain, yakni antara Rp25 juta hingga Rp40 juta per kilogram.
Kepala Barantan, Ali Jamil juga menyebut, selain Cina ada 23 negara tujuan ekspor lain bagi SBW Indonesia, antara lain Australia, AS, Kanada, Hong Kong, Singapura, Afrika Selatan dan lainnya.
"Setiap negara tujuan memiliki protokol ekspor masing-masing dan kami selaku otoritas karantina mengawal persyaratan teknisnya," kata Jamil.
Dia juga menambahkan, pihaknya telah memiliki laboratorium pengujian yang diakui oleh negara mitra dagang. Selain percepatan layanan, Barantan juga juga terus melakukan inovasi teknologi perkarantinaan untuk memfasilitasi pertanian di perdagangan internasional.
Oleh karena itu, lanjutnya, keberlangsungan komoditas SBW harus terus dijaga. Partisipasi dan dukungan dinas pertanian, peternak, serta masyarakat sangat diperlukan terutama terkait ancaman penyakit flu burung atau avian influenza (AI).
"Kita pernah mengalaminya di tahun 2005 dan diperlukan upaya yang panjang untuk mengendalikannya. Bersama kita jaga, laporkan jika melalulintaskan unggas khususnya kepada petugas karantina agar SBW tetap dapat berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional," imbaunya.