Home Politik Pengamat: Jateng Bisa Jadi Contoh Penataan Transportasi Umum

Pengamat: Jateng Bisa Jadi Contoh Penataan Transportasi Umum

Semarang, Gatra.com - Provinsi Jawa Tengah bisa menjadi patron atau contoh bagi provinsi lain dalam menata transportasi umum antarkota antar kabupaten atau wilayah aglomerasi.

Menurut pengamat transportasi Universitas Katholik Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno provinsi Jawa Tengah (Jateng) sejak Juli 2017 sudah mengembangkan bus sistem transit (BST) Trans Jateng dengan pola beli layanan (buy the service).

Dalam kurun tiga tahun 2017-2020, BST Trans Jateng telah melayani lima koridor yang menghubungkan wilayah aglomerasi sehingga memambantu aktivitas masyarakat antardaerah.

“Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memiliki komitmen politik yang kuat dalam menata transportasi umum,” katanya, Jumat (15/1).

Lebih lanjut Djoko yang juga Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) pusat menyatakan, komitmen politik kepala daerah untuk memberikan prioritas program penataan transportasi umum sangat diperlukan.

Langkah Gubernur Jateng bisa dicontoh oleh gubernur provinsi lain di Indonesia dalam menata transportasi umum di daerahnya.

“Walau APBD Jateng tidak sebesar DKI Jakarta yang mencapai Rp75 triliun, tapi Ganjar Pranowo sudah membuktikan dalam kurun tiga tahun sudah beroperasi lima koridor Bus Trans Jateng yang menghubungkan wilayah aglomerasi. Ini bisa dicontoh provinsi lain,” ujarnya.

Lima koridor BST Trans Jateng itu masing-masing Stasiun Tawang, Kota Semarang-Terminal Bawen Kabupaten Semarang, Purwokerto-Purbalingga, Terminal Bahirekso Kabupaten. Kendal-Terminal Mangkang Kota Semarang. Serta koridor Stasiun Kutoarjo Kabupsten Kebumen- Purworejo- Terminal Borobudur Kabupaten Magelan, dan Terminal Tirtonadi Kota Solo- Terminal Sumber Lawang Kabupaten Sragen.

Operasional Bus Trans Jateng mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB dengan tarif bagi pelajar, mahasiswa, dan buruh Rp2.000, serta umum Rp4.000.

Jumlah penumpang selama tiga tahun beroperasi sudah mencapai 8,8 juta penumpang. Target penumpang hingga pertengahan tahun 2021 sebanyak 10 juta penumpang.

“Rencana pertengahan 2021 akan dikembangkan koridor ke enam rute Kota Semarang-Gubuk Kabupaten Grobogan,” ujar Djoko.


 

336