Jepara, Gatra.com - Tim Operasi Gabungan menerjunkan sebanyak 50 personel guna mencari hilangnya 12 anak buah kapal (ABK) KMP Berkah Abadi, Jumat (15/1). Kapal cantrang yang berangkat dari Kabupaten Batang itu, diketahui mengalami kecelakaan laut pada Minggu (10/1) lalu.
Operasi pencarian belasan korban dilakukan setelah ditemukannya dua ABK selamat pada Rabu (13/1) di Perairan Lemah Abang Jepara, Jawa Tengah. Mereka ditemukan oleh Tumali, seorang nelayan Jepara saat melaut dengan kapal Jonson.
Koordinator Basarnas Semarang Cabang Jepara, Whisnu Yuas menjelaskan, sebanyak 50 personel gabungan ini terdiri atas Basarnas Semarang, SAR Jepara, dan Polair Jepara, dan unsur terkait lainnya. Fokus operasi kali ini dilakukan dengan membagi tiga titik pos pencarian.
"Kami bagi tugas untuk melakukan pencarian," kata Whisnu, Jumat (15/1).
Tiga pos gabungan itu, meliputi Pos Dermaga Pantai Kartini, Pos Pantai Bayuran Kecamatan Kembang, dan Pos Pantai Pailus Kecamatan Mlonggo. Operasi pencarian ini akan dilakukan hingga tujuh hari ke depan.
"Pelaksanaan pencarian sesuai SOP (standar operasional prosedur) 7 hari," jelasnya.
Disinggung mengenai kendala dalam operasi ini, kata Whisnu, yakni adanya peringatan dini gelombang tinggi dari BMKG. Ketinggian ombak diperkirakan mulai 0-2 meter.
Saat ini, dua korban yang selamat masih dirawat di RSUD RA Kartini Jepara. Masing-masing yakni Saeri dan Kadarso. Sementara sisanya 12 orang belum ditemukan.
"Total ABK 14 orang. Yang belum ketemu 12. Jadi yang selamat 2 orang," paparnya.
Adapun 12 identitas ABK yang masih hilang, antara lain Ajik Selamet Romadhon, Muh Faizin (nahkoda), Rozikin, Kasendrayani, M Bahrul Ulum, Angga Rizki Saputra, Muhammad Saiful, Decky Satiyo, Tri Aji Pujiyanto, Botok, dan Taufik Hidayat, serta Muhammad Muhrobin. Semua ABK itu berasal dari Batang.