Mamuju, Gatra.com - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar) Darno Majid menyebut bahwa laporan yang diterima dari lapangan tercatat sudah 35 korban meninggal dunia akibat gempa yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (15/1).
Angka itu diperoleh dari dua kabupaten yang dilanda gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2, yakni di Mamuju dan Majene.
"Data yang kita rilis terakhir ada 9 meninggal di Majene, 26 di Mamuju," katanya, Jumat (15/1).
Darno mengatakan, BPBD, tim gabungan dari Basarnas, hingga TNI-Polri masih terus melakukan pencarian dan mengevakuasi korban yang terjebak di reruntuhan bangunan.
Adapun data BNPB menyebutkan, sekitar 637 orang mengalami luka-luka dan sekitar 15 ribu orang mengungsi akibat gempa di Majene dan Mamuju.
Warga terbagi itu 10 titik pengungsian yakni di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua di Kecamatan Ulumanda dan Kecamatan Malunda, dan Kecamatan Sendana.
Sebelumnya, gempa magnitudo 6,2 terjadi di wilayah Sulawesi Barat pada Jumat dini hari pukul 02.28 WITA dini hari. Gempa di Mamuju berpusat enam kilometer timur laut Kabupaten Majene 2.98 LS-118.94 BT pada kedalaman 10 kilometer. Akibat gempa sejumlah bangunan roboh, merusak gedung rumah sakit Mamuju, memutus akses jalan trans Sulawesi dan mengganggu aliran listrik PLN.