Karanganyar, Gatra.com - Penambahan kasus baru penyebaran Covid-19 makin menguatkan dominasi klaster hajatan di Kabupaten Karanganyar. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar mencatat tujuh orang dari penyelenggara acara pernikahan di Kecamatan Kerjo positif Covid-19. Kemudian 20 orang pelayan hajatan di Kecamatan Jumantono juga terpapar.
Sekretaris DKK Karanganyar Purwati mengatakan klaster hajatan bermunculan di berbagai lokasi tracing. Perhelatan itu diprediksi terselenggara pada Desember 2020 hingga awal 2021. Tracing dari pasien Covid-19 mengarah ke kontak eratnya di dua lokasi hajatan, yakni di Desa Tunggulrejo, Jumantono dan di Kerjo. Hasil swab PCR mereka keluar pada Selasa (12/1) lalu.
"Di Kerjo, hasil swab PCR terhadap pengantin pria positif Covid-19. Tujuh orang keluarga pengantin positif juga termasuk dia (pengantin pria). Sebenarnya ada kontak erat lainnya dari rewangan (kru dapur). Saat mau di-tracing, mereka menolak swab. Kita tidak bisa memaksa," katanya kepada wartawan, Jumat (15/1)
Kondisi mereka relatif bagus tanpa harus dirawat di rumah sakit. Selama menjalani isolasi mandiri, masyarakat sekitar diminta memaksimalkan fungsi jogo tonggo.
Sedangkan di Jumantono, 20 personel rewangan positif Covid-19. Mereka kontak erat dari salah satu yang kini dirawat di rumah sakit. Mereka bertugas di dapur dan melayani para tamu sebuah hajatan pernikahan di Desa Tunggulrejo.
"Dari 25 orang kontak erat yang diswab PCR, 20 orang diantaranya positif," jelasnya.
Lantaran keterbatasan SDM dan sarana prasarana, petugas Puskesmas hanya mampu menelusuri kontak erat terdekat saja. Padahal di event itu dihadiri ratusan tamu undangan.
"Tidak bisa melacak sampai tamu. Terlalu banyak," jelasnya.
Pada penyelenggaraan hajatan, lanjut Purwati, model kearifan lokal pada masyarakat setempat menyulitkan upaya menekan kasus Covid-19. Masyarakat terbiasa berkumpul dan saling memberi ucapan selamat secara tatap muka.
Hingga Kamis (15/1), tercatat 556 positif Covid-19, 2.155 kontak erat kumulatif, dan 176 meninggal dunia.