Home Kebencanaan Pemkab Tegal Kembali Tunda Pembelajaran Tatap Muka

Pemkab Tegal Kembali Tunda Pembelajaran Tatap Muka

Slawi, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal, Jawa Tengah kembali menunda rencana pembelajaran tatap muka yang semula akan digelar Senin (18/1). Penundaan dilakukan karena masih tingginya kasus Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, Akhmad Was'ari mengatakan proses belajar mengajar siswa dengan menerapkan pola pembelajaran jarak jauh atau daring diperpanjang hingga 30 Januari 2021.

"Kebijakan ini sebagai upaya peningkatan pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19 di satuan pendidikan," kata Was'ari, Jumat (15/1).

Penundaan pembelajaran tatap muka tersebut merupakan yang kedua kali dilakukan Pemkab Tegal. Sebelumnya pemkab berencana menggelar kembali pembelajaran tatap muka untuk tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) pada Senin (4/1).

Pembelajaran tatap muka tersebut akan dilakukan terbatas serta mengacu pada penerapan protokol kesehatan ketat. Siswa yang masuk untuk setiap sesi pembelajaran dibatasi separuh dari jumlah total siswa dan selama di lingkungan sekolah, siswa dan guru diwajibkan memakai masker.

Namun, rencana itu ditunda setelah keluar surat edaran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ke bupati dan wali kota yang mengintruksikan penundaan pembelajaran tatap muka.? Instruksi itu dikeluarkan karena masih tingginya kasus Covid-19 di Jateng.

Setelah menerima surat edaran tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal akhirnya memutuskan untuk menunda pembelajaran tatap muka menjadi Senin (18/1). Rencana ini akhirnya juga kembali ditunda.

"Dasar kami untuk memperpanjang pembelajaran jaarak jauh atau daring yaitu peraturan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan surat Gubernur Jawa Tengah terkait antisipasi peningkatan Covid-19 di daerah," jelas Was'ari.

Hingga Jumat (15/1), jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tegal tercatat 3.863 orang. Rinciannya 151 orang dirawat, 286 orang isolasi mandiri, 3.287 orang sembuh dan 139 orang meninggal.


 

338